MoU dan Seminar Nasional Manajemen Zakat
[unsoed.ac.id, Kam, 21/11/19] Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dan Yayasan Dompet Dhuafa menandatangi Memorendum of Understanding (MoU) dan Seminar Nasional Manajemen Zakat dengan Tema “The future of Islamic Philanthropy Institutionsin 4.0 Era”. Bertempat di Gedung Roediro Lt 3, Rabu (20/11). Seminar Nasional ini menghadirkan Narasumber Dian Masyita, Ph.D (Unpad) dan Bambang Suherman (Direktur Program & Pengembangan Jaringan Yayasan Dompet Dhuafa Republika). Hadir Wakil Rektor Bidang Akademik, Dekan beserta Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Para Dosen dan Mahasiswa.
Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Ir Akhmad Sodiq, M.Sc.Agr yang dalam sambutanya menyampaikan bahwa pada kegiatan MoU dan Seminar ini bertujuan kepada kedua belah pihak baik Unsoed maupun Dompet Dhuafa untuk dapat bersinergi/berkaloborasi dimana Dompet Dhuafa telah memiliki banyak pengalaman dilapangan terkait dengan Program-programnya, sehingga dapat menjembatani kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi terutama di Unsoed secara optimal. Dengan melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat membuka wawasan dan mempererat hubungan antara Unsoed dengan Dompet Dhuafa, “Ungkap WR I”.
Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan Memorendum of Understanding (MoU) oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Ir Akhmad Sodiq, M.Sc.Agr dan Direktur Program & Pengembangan Jaringan Yayasan Dompet Dhuafa Republika Bambang Suherman serta melauching Program Studi Manajemen Zakat dan Pelantikan kelompok Studi Manajemen ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf).
Pada Seminar Nasional Manajemen Zakat Narasumber yang pertama Dian Masyita, Ph.D memaparkan terkait dengan Model Bisnis ZISWAF dan Ekosistem di Era Digital yang dalam hal tersebut pertumbuhan digitalisasi di era sekarang ini semakin meningkat maka diperlukan suatu digitalisasi Zakat, yang dalam perubahannya meliputi Virtual Assistant, visualisasi data, membangun jaringan kolaborasi, pemanfaatan Mobile dalam komunikasi dan dorongan dalam berinovasi. Selanjutnya pada narsumber yang kedua Bambang Suherman memaparkan mengenai Tantangan Lembaga Filantropi Era 4.0 dimana perkembangan teknologi pada saat ini telah merubah suatu market sehingga tidak adanya batas-batas wilayah teritorial dan diperlukannya suatu kemudahan dalam akses maupun layanan serta perlunya untuk saling berkolaborasi.
Maju terus pantang mundur, Tidak kenal menyerah ! (Vn)