Skip to main content

Ilmu Gizi UNSOED Gelar Kuliah Tamu Ulas Tentang Gizi Dan Kebugaran Jasmani

[unsoed.ac.id, Jum, 07/04/23] Jurusan Ilmu Gizi FIkes Unsoed menyelenggarkan Guest Lecture dengan judul Improving nutrition and physical fitness to enhance performance for atlet and non atlet, Jum’at (17/3). Acara yang bertempat di Ballroom lantai 5 Gedung IAB Unsoed dibuka oleh Dekan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Unsoed, Dr.sc.hum. Budi Aji, S.KM. M.Sc. Dalam sambutannya Dekan memotivasi peserta guest lecture untuk menyimak, memahami, dan berpikir kritis selama penyampaian materi oleh narasumber agar dapat berperan aktif dalam sesi diskusi.

Sesi kuliah tamu dimoderatori oleh Sekretaris Jurusan Ilmu Gizi, Hesti Permata Sari, S.Gz., M.Gizi. Pada sesi penyampaian materi, Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS sebagai narasumber menyampaikan materi mengenai seputar kebugaran fisik, kebugaran terkait kesehatan, kebugaran terkait keterampilan, dan pemenuhan gizi untuk meningatkan kebugaran fisik. “Ketika seseorang memiliki kebugaran fisik yang baik, artinya seseorang tidak sedang berada pada kondisi sakit dan dapat melakukan aktivitas fisik tanpa mudah merasa Lelah”, ungkapnya.

Menurut Prof. Hardinsyah, kebugaran fisik (physical fitness) membutuhkan 4S yaitu stamina (stamina), strength (kekuatan), speed (kecepatan), dan suppleness (keluwesan). Kebugaran fisik terkait kesehatan berkaitan dengan komposisi tubuh, ketahanan kardiovaskulas, ketahanan otot, kekuatan otot dan kelenturan. Komposisi tubuh masing-masing atlet berbeda, salah satunya berkaitan dengan cabang olahraga atlet. Sedangkan, kebugaran fisik terkait keterampilan berkaitan dengan kelincahan (agility), keseimbangan (balance), koordinasi (coordination), kekuatan (power), kecepatan melakukan kegiatan (speed), kecepatan merespon (reaction time).

Faktor lain yang perlu diperhatikan terkait kebugaran fisik adalah pemenuhan gizi optimal individu, baik atlet maupun non-atlet. Pemenuhan gizi yang optimal bermanfaat mempertahankan maupun memperbaiki komposisi tubuh, mengurangi risiko depresi dan stress, merasa bugar dan nyaman, meningkatkan rasa percaya diri individu, kualitas tidur lebih baik, meningkatkan memori, lebih bertenaga, menjaga imunitas, menurunkan risiko berbagai penyakit serta meningkatkan harapan hidup lebih panjang.

Aktivitas fisik yang baik dapat meningkatkan kebugaran fisik seseorang, mencegah penyakit dan keparahan penyakit dengan memperhatikan formula FITT yaitu frequency (frekuensi aktivitas fisik 3-5 kali per minggu atau sesuai anjuran), intensity (intensitas aktivitas fisik meningkat secara perlahan), time (durasi olahraga untuk pemanasan, olahraga inti, dan pendinginan), dan type (jenis olahraga). Adapun setiap melakukan aktivitas fisik perlu memperhatikan denyut jantung maksimal setiap melakukan kegiatan olahraga sesuai dengan usia atlet maupun individu. Prinsip lain dalam melakukan olahraga adalah melakukan olahraga dengan SMART (specific, measurable, attainable, realistic, and time).

“Pada atlet, penatalaksanaan gizi dilakukan melalui 3 pendekatan yaitu Tier 1 (determinan yang berpengaruh pada perilaku makan atlet), Tier 2 (perilaku dan asupan makanan), dan Tier 3 (konsekuensi asupan makanan). Komposisi kebutuhan secara umum terdiri atas 45-65% karbohidrat, 10-35% protein dan 20-35% lemak. Atlet direkomendasikan pemberian karbohidrat selama 30 menit setelah aktivitas fisik, dan sebanyak 0,8 – 1,0 g/kgBB/jam selama 4 jam atau lebih untuk meningkatkan performa atlet dan meningkatkan kebutuhan atlet untuk perbaikan otot”, urainya.

#unsoedmajuterus

#merdekamajumendunia