Skip to main content

Agroteknologi Faperta UNSOED Hadirkan Dosen Praktisi dalam Program Praktisi Mengajar

[unsoed.ac.id, Kam, 11/05/23] Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Faperta Unsoed)  menghadirkan Dosen Praktisi Hendi Nur Seto S.P. yang merupakan Petani Milenial Kementan 2023 dan merupakan pendiri sekaligus CEO Flos Hidroganik Temanggung.  Beliau mengajar Mata Kuliah Hidroponik dan Greenhouse, Senin (8/5).

Program Praktisi Mengajar merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia ini bertujuan agar lulusan perguruan tinggi lebih siap untuk masuk ke dunia kerja di era revolusi industri 4.0. Menjawab tujuan tersebut,

Kegiatan yang dilaksanakan secara luring di Gedung B Fakultas Pertanian tersebut disambut antusias oleh mahasiswa. Hendi Nur Seto bercerita perjalanan usaha membangun Flos, mengikuti lomba kreanova, upaya membangun jaringan hingga memiliki 10 greenhouse untuk budidaya melon premium, memenuhi pasar Jakarta dan Bandung. Hal tersebut menarik perhatian mahasiswa yang bercerita mereka kesulitan dalam membangun jaringan usaha.

Dosen Pendamping Praktisi Mengajar pada mata kuliah Hidroponik dan Greenhouse, Ni Wayan Anik Leana, SP., MP menyampaikan bahwa perkulihan praktisi mengajar akan dilaksanakan selama 6 pertemuan dengan total 12 jam pertemuan. “Hendi Nur Seto yang bergerak pada usaha budidaya melon premium juga menyampaikan akan memberikan materi terkait teknis budidaya hidroponik khususnya melon termasuk peracikan nutrisi, merancang green house yang efisien untuk budidaya hidroponik dalam program Paktisi Mengajar semester gasal 2022/2023 ini,”, ungkapnya.

Tak hanya Mata Kuliah Hidroponik, Mata Kuliah Pertamanan dan Hortikultura Lansekap juga turut menghadirkan praktisi mengajar Oso Suharso S.P., yang merupakan pendiri dan pengelola Cilengko Farm. Oso Suharso yang juga seorang konsultan pertamanan dan memiliki usaha dibidang trading buah tropis ini juga memotivasi mahasiswa terkait peluang usaha dibidang pertamanan dan lansekap. “Tidak ada harga yang baku untuk tanaman hias maupun lansekap, karena tidak ada desain yang sama persis. Jika konsumen suka bisa jadi kesepakatan harga tinggi, jadi peluang usaha di bidang ini sangat besar,” terangnya.

Hadirnya praktisi mengajar di Faperta Unsoed memberikan pengalaman baru bagi mahasiswa. Oso Suharso memberikan informasi berbagai desain pertamanan/lansekap yang bisa dikembangkan mahasiswa tak hanya lansekap taman wisata, taman kota ataupun perumahan seperti yang umumnya mereka kenal. Lansekap lapas, rest area tol, perkantoran bisa menjadi pilihan lainnya.

Dr. Etik Wukir Tini, SP., MP selaku koordinator mata kuliah Pertamanan dan Hortikultura Lansekap menambahkan bahwa program ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa, mendorong kolaborasi aktif praktisi ahli dengan dosen perguruan tinggi agar tercipta transfer ilmu dan keahlian yang mendalam. Kolaborasi ini dilakukan dalam mata kuliah yang disampaikan di ruang kelas baik secara luring maupun daring. “Melalui Program ini, diharapkan lulusan dapat memperoleh ilmu dan kecakapan yang relevan dengan kebutuhan dan tantangan di dunia kerja,” jelasnya.

Berbeda dengan perkuliahan pada umumnya di perguruan tinggi, Praktisi Mengajar menyediakan ruang kolaborasi antara dosen dan praktisi yang memiliki pengalaman industri dengan dosen yang dilaksanakan selama satu semester. Program dapat menjadi pelengkap kurikulum yang telah berjalan dan berguna untuk melengkapi keterampilan dan pengalaman yang dibutuhkan dalam dunia kerja.

Dekan Fakultas Pertanian, Prof. Dr. Ir Sakhidin, MP menyampaikan apresiasi atas terlaksananya program praktisi mengajar pada prodi Agroteknologi dan berharap kolaborasi berlanjut dengan adanya program lain seperti pelaksanaan magang dan riset MBKM di perusahaan milik praktisi. [nwa-ohr]

#unsoedmajuterus

#merdekamajumendunia