Reynaldi Eliazer Tumewu, yang akrab dipanggil Reynal atau Rey, adalah seorang mahasiswa dari Universitas Nusa Cendana di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tengah menjalani program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) di Program Studi Administrasi Publik di FISIP Unsoed. PMM memberikan peluang bagi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi untuk saling bertukar atau berkuliah di lingkungan perguruan tinggi lain yang kemudian akan dapat membantu mereka untuk memperdalam pemahaman akademik dan merasakan keberagaman budaya.
Alasan kuat Reynal mengikuti program ini adalah rasa ingin tahu terhadap hal-hal baru yang berbeda dari latar belakangnya, serta hasrat untuk memperkaya pengalaman hidupnya. Dengan bergabung dalam PMM, Reynal belajar tentang adaptasi dalam lingkungan yang berbeda dan memahami keragaman budaya. Keputusannya itu didasari oleh kesesuaian mata kuliah di universitas tujuan dengan program studi asalnya. Dalam perjalanan akademiknya di Unsoed, Reynal merasakan kebahagiaan dalam mendapatkan wawasan baru dari dosen-dosen yang memiliki pendekatan pembelajaran yang mendorong diskusi. Dalam pandangannya, hal ini adalah cara yang efektif untuk mengukur pemahaman dan pencapaian pribadi.
Perjalanan Reynal dalam mengikuti program PMM tidak datang tanpa tantangan. Ia menghadapi hambatan seperti adaptasi terhadap cuaca yang berbeda dari daerah asalnya, jadwal yang padat, dan persoalan finansial yang harus diatur sebaik mungkin. Dalam menghadapi kesulitan-kesulitan ini, Reynal merasa terbantu oleh fasilitas yang disediakan Unsoed dan bantuan yang diberikan untuk mengatasi kendala teknis dalam proses belajarnya. Ia mengalami culture shock saat beradaptasi di lingkungan baru. Salah satunya adalah perbedaan dalam cara mengindikasikan arah yang mengakibatkan kebingungan di antara perbedaan frasa yang digunakan untuk menunjukkan arah di tempat asalnya dan cara orang-orang di kota tujuan menggunakan istilah mata angin.
Reynal menjelaskan bahwa program PMM memberikan sejumlah manfaat untuknya. Pertama, ia mendapatkan pengetahuan yang berharga untuk masa depannya. Kedua, ia menjalin hubungan dengan teman-teman yang memiliki latar belakang budaya yang beragam. Ia mengakui rasa bangganya dalam mengikuti program ini yang memang hanya dapat diikuti sekali seumur hidupnya. Ia berharap bahwa ke depannya proses program ini dapat disesuaikan dengan jadwal awal perkuliahan di universitas penerima sehingga mahasiswa yang menerima program ini tidak mengalami kendala yang tidak perlu.
Dengan antusias Reynal memberikan saran kepada mahasiswa lain yang tertarik untuk mengikuti program serupa. Ia menekankan pentingnya mempersiapkan diri secara matang dan memiliki dengan tekad yang kuat untuk mengikuti program ini. Reynal menegaskan bahwa PMM adalah peluang berharga untuk memperluas wawasan, belajar budaya baru, dan mengumpulkan pengalaman berharga yang tidak akan terlupakan selama dilakukan dengan niat dan keinginan yang tulus.