[unsoed.ac.id, Kam, 17/10/24] Peran calon pengajar pendidikan Pancasila dan pendidikan Kewarganegaraan menjadi sentral dalam mengimplementasikan mata kuliah wajib kurikulum di perguruan tinggi. Pembekalan awal ini untuk menyamakan persepsi, konsepsi dan metode pembelajaran untuk memberikan tutorial bagi mahasiswa.

Hal itu disampaikan Koordinator Pusat Pengembangan Karakter dan Mata Kuliah Wajib Kurikulum, Prof. Dr. Ir. Heru Adi Djatmiko, M.P dalam Workshop Pembekalan Dosen Pengampu Pancasila dan Kewarganegaraan yang digelar oleh Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu Universitas Jenderal Soedirman di Ruang Pertemuan Rektorat Lantai 1, Kamis (17/10/2024).

“Workshop ini menjadi pembekalan awal bagi dosen yang akan mengajar Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai penyamaan persepsi dan konsepsi awal untuk mengimplementasikan mata kuliah wajib kurikulum,” jelasnya.

Heru Adi Djatmiko menambahkan, workshop dilaksanakan selama tiga hari dari 15 sampai 17 Oktober 2024 dengan kombinasi daring dan luring. Satu hari dillakukan secara luring dengan metode diskusi kelompok dan presentasi.

“Selama dua hari peserta mengikuti daring dan satu hari secara luring dengan pendekatan pelatihan melalui diskusi kelompok dan presentasi,” paparnya.

Baca juga : Delegasi FEB UNSOED Raih Gold Medal Dalam WYIIA 2024

Fasilitator, Dr. Ir. Rosidi, M.P., IPU menjelaskan peserta workshop dibagi dalam kelompok yang disesuaikan dengan tema dan pokok bahasan yang didiskusikan dan dipresentasikan. Pembagian topik sebagai simulasi untuk alternatif metode pembelajaran di kelas bagi mahasiswa.

“Pembagian kelompok, tematik, dan presentasi peserta menjadi ruang simulasi sebagai metode pembelajaran yang akan dipraktikkan di kelas,” pungkasnya.

#unsoedmajuterus

#merdekamajumendunia