Akademik, Berita

Seminar Daring Pawiyatan Ke-5 Hadirkan Kolaborasi Seni dan Teknologi di UNSOED

Pawiyatan Kelima Hadirkan Kolaborasi Seni dan Teknologi

[unsoed.ac.id, Sel, 05/11/24] Laboratorium Pertunjukan dan Seni Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) sukses menyelenggarakan Seminar Daring Pawiyatan Kelima, Kamis (31/10/2024). Kegiatan ini berlangsung dari pukul 15.00 hingga 17.00 WIB, dengan mengangkat tema “Potensi Seni Pertunjukan sebagai Industri Kreatif dalam Konvergensi Teknologi”.

Seminar diikuti oleh 389 peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Jawa, Bali, Sumatra, dan Aceh, bahkan hingga luar negeri, seperti Australia.

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Unsoed dengan sejumlah komunitas seni terkemuka, seperti Sanggar Seni Larasati, Svarga Art Dance, Sanggar Tari Putra Ayu, Satria Kembar Dance Studio, UKM Seni Tari Muara Bungo, dan PPIA Flinders University. Kolaborasi lintas negara dan komunitas seni ini diharapkan mampu memberikan wawasan baru dalam mengembangkan potensi seni pertunjukan di era digital.

Seminar Daring Pawiyatan Kelima menghadirkan dua narasumber utama yang sangat berkompeten di bidangnya. Pertama, Bathara Saverigadi, seorang pemenang IMB dan PON cabang dance sport, yang juga merupakan seorang koreografer terkenal.

Selain itu, dr. Inggar Bagus Wibisono, seorang dokter, influencer, penari, MC, dan penyanyi, turut membagikan pengalaman dan perspektifnya tentang peran seni pertunjukan dalam kehidupan modern dan industri kreatif.

Dalam pembukaannya, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Unsoed, Dr. Ely Triasih Rahayu, S.S., M.Hum., menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap acara ini dan mengungkapkan pentingnya menjalin sinergi antara seni pertunjukan dan teknologi. “Seminar seperti ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa, akademisi, serta praktisi seni untuk saling berbagi pengetahuan dan memperluas jaringan kolaborasi,” kata dekan.

Kepala Laboratorium Pertunjukan dan Seni Unsoed, Exwan Andriyan Verrysaputro, S.Pd., M.Pd., yang juga menjadi salah satu penggagas acara ini, berharap kegiatan seminar daring ini dapat menjadi agenda rutin yang dapat menghubungkan pelaku seni dari berbagai daerah, bahkan lintas negara. “Semoga melalui kegiatan ini, kita dapat memperkuat jejaring antar komunitas seni, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional,” ujarnya.

Baca juga : Tim FEB UNSOED Sukses Raih Juara 3 Ajang Indonesia Accounting Challenge 2024

Tema yang diangkat pada seminar kali ini, Potensi Seni Pertunjukan sebagai Industri Kreatif dalam Konvergensi Teknologi, menjadi sangat relevan di era digital seperti sekarang. Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi, industri seni pertunjukan dituntut untuk beradaptasi dan berinovasi, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi digital dalam proses penciptaan, penyajian, dan distribusi karya seni.

Bathara Saverigadi dalam paparan materinya mengungkapkan bahwa seni pertunjukan, terutama tari, memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi industri kreatif yang menguntungkan. Ia menekankan pentingnya menggabungkan teknik dan estetika tari dengan teknologi, seperti penggunaan augmented reality (AR) dan virtual reality (VR), untuk menciptakan pengalaman baru bagi penonton.

Sementara itu, dr. Inggar Bagus Wibisono berbicara tentang peran influencer dan media sosial dalam mempromosikan seni pertunjukan. Menurutnya, platform-platform digital telah menjadi ruang yang efektif bagi para seniman untuk memperkenalkan karya mereka kepada audiens yang lebih luas, bahkan hingga ke mancanegara. Ia juga membagikan pengalaman pribadi tentang bagaimana dirinya menggabungkan profesinya sebagai dokter dengan passion di dunia seni.

Seminar ini tidak hanya memberi wawasan tentang pengembangan seni pertunjukan, tetapi juga mendorong peserta untuk berpikir lebih luas tentang kolaborasi antara seni dan teknologi. Diskusi yang berlangsung cukup interaktif ini memberikan ruang bagi peserta untuk bertanya langsung kepada narasumber, serta berbagi ide dan pengalaman terkait tantangan dan peluang di industri kreatif.

Exwan Andriyan Verrysaputro menutup acara dengan harapan bahwa seminar ini dapat menjadi awal dari berbagai inisiatif kolaboratif yang lebih besar di masa depan. “Mari kita terus berinovasi, berkreasi, dan menjalin kerja sama untuk mengembangkan seni pertunjukan sebagai bagian dari industri kreatif yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberi dampak positif bagi masyarakat,” pungkasnya.

Dengan suksesnya penyelenggaraan Seminar Daring Pawiyatan Kelima, diharapkan kegiatan ini dapat menjadi ajang tahunan yang tidak hanya mempererat hubungan antara pelaku seni di dalam negeri, tetapi juga memberikan kontribusi dalam pengembangan industri seni pertunjukan di tingkat global.

#unsoedmajuterus

#merdekamajumendunia