[unsoed.ac.id, Sel, 26/11/2024] Sebagai universitas berbasis pertanian yang berlokasi di Purwokerto, Unsoed memiliki peran penting dalam mendukung ketahanan pangan di wilayah Banyumas dan sekitarnya. Fakultas Pertanian, dan Fakultas Peternakan di Unsoed telah menjadi motor penggerak dalam penelitian dan pengembangan teknologi pangan.
Kontribusi Unsoed yang signifikan dalam program ketahanan pangan diantaranya berupa : Riset inovatif untuk meningkatkan hasil panen melalui penggunaan pupuk organik, varietas unggul, dan metode budidaya ramah lingkungan, pengembangan produk pangan lokal berbasis singkong, ubi, dan hasil pertanian lainnya sebagai alternatif sumber pangan dan pelatihan serta pendampingan kepada petani terkait penerapan teknologi digital dalam pertanian (smart farming).
Dalam beberapa tahun terakhir, PEMDA Banyumas telah meluncurkan sejumlah program seperti, pengembangan kawasan pertanian terpadu dengan fokus pada komoditas unggulan seperti padi, jagung, dan hortikultura, fasilitasi akses petani terhadap teknologi pertanian modern melalui subsidi alat dan mesin pertanian (alsintan), dan penguatan kelompok tani dan pemberdayaan masyarakat desa untuk meningkatkan produktivitas dan kemandirian pangan.
Sekda Banyumas, Dr. Agus Nur Hadie menjelaskan mengenai kesiapan Pemda Banyumas dalam mendukung Program Keetahanan Pangan ini. “Kami telah mengalokasikan anggaran guna menyukseskan program ketahanan pangan ini. Beberapa kegiatan juga telah dirancang oleh Dinas terkait dalam rangka menunjang pelaksanaan program ketahanan pangan di Banyumas,” ungkap Sekda.
Baca juga : Marching Band Bahana Putra Soedirman Raih 6 Penghargaan di Kejuaraan Marching Band Piala Raja Hamengkubuwono X
Dinas Peternakan mengusung kegiatan pengadaan bibit kambing dan pelatihan kelompok tani dan ternak. Dinas Pertanian melaksanakan kegiatan yang menekankan pada Penguatan Program Diversifikasi Pangan berupa pemanfaatan bahan pangan lokal seperti suweg, gembili, dan talas untuk mengurangi ketergantungan pada beras.
Tak ketinggalan Disperindag juga ambil bagian dalam kegiatan yang mendukung ketahanan pangan ini berupa monitoring angka inflasi yang mungkin terjadi di pasar sebagai implikasi atas tingginya angka kebutuhan akan bahan pokok yang bersifat rutin dan massive. Upaya lain yang dilakukan oleh Disperindag adalah memastikan supply chain yang terjaga untuk memenuhi kebutuhan pasar terhadap barang-barang pokok seperti beras, minyak goreng, telur dan daging ayam.
Terkait supply chain, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja sama dan Humas (WR IV) Dr. Waluyo Handoko, SIP, M.Sc. menggaris bawahi beberapa hal. “Perlu dilakukan pemantauan yang cermat terhadap supply chain bahan kebutuhan pokok bergizi seperti daging, ikan dan telur agar ketersedian bahan-bahan pokok tersebut di pasar tetap terjaga,” jelas WR IV.
Agar program ketahanan pangan ini bisa berjalan dengan optimal, diperlukan kolaborasi antara pihak Pemda dengan pihak akademik. Kolaborasi ini akan sangat mendukung penelitian dan inovasi yang relevan dengan kebutuhan lokal.
Kerja sama antara PEMDA Banyumas dan Unsoed dapat diwujudkan melalui berbagai program terpadu, di antaranya: Pembangunan Desa Mandiri Pangan: PEMDA Banyumas dan Unsoed bekerja sama dalam memberdayakan desa-desa untuk menjadi pusat produksi pangan berbasis kearifan lokal. Dalam program ini, Unsoed dapat memberikan pendampingan teknis, sementara PEMDA mendukung dari sisi anggaran dan regulasi.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc., Agr., IPU, ASEAN. Eng., mengutarakan harapannya terhadap kerja sama ini. “Sinergi antara PEMDA Banyumas dan Universitas Jenderal Soedirman diharapkan mampu mempercepat pencapaian program ketahanan pangan. Dengan pendekatan yang berorientasi pada inovasi dan pemberdayaan masyarakat, Banyumas bisa menjadi daerah yang tidak hanya mandiri secara pangan, tetapi juga menjadi contoh bagi wilayah lain di Indonesia,” pungkas Rektor.
#unsoedmajuterus
#merdekamajumendunia