Berita, Penelitian, Pengabdian, dan Inovasi

UKMPR UNSOED Presentasi Hasil Riset Biodegradable Foam dari Pati Tapioka dan Serat Batang Pisang Sebagai Solusi Ramah Lingkungan Pengganti Styrofoam

riset

[unsoed.ac.id, Sen, 23/12/24] Unit Kegiatan Mahasiswa Penalaran dan Riset (UKMPR) Unsoed menggelar Presentasi Hasil Riset pada Sabtu, 21 Desember 2024. Kegiatan ini merupakan puncak rangkaian Kegiatan Riset yang dilaksanakan oleh Tim Riset UKMPR. Kegiatan presentasi hasil riset ini dilaksanakan terbuka untuk umum melalui Zoom Meeting, mencakup pembahasan terkait konsep riset, timeline, dan hasil pelaksanaan riset.

Tim Riset UKMPR Unsoed beranggotakan Na’ilul Husna, Diana Wahyu R., Intan Hasna F. M. di bawah bimbingan Dian Novitasari, S.TP., M.Si. Riset telah terlaksana sejak bulan Oktober hingga Desember 2024. Kegiatan riset dilaksanakan oleh tim riset beserta pengurus

Departemen Riset UKMPR di Laboratorium Kimia Fisik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA). Tim Riset UKMPR menciptakan inovasi produk biofoam berbahan dasar pelepah pisang dengan nama produk Biofoam pinapier. Adapun penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bagian-bagian pelepah pisang dan konsentrasi gliserol terhadap karakteristik fisik biodegradable foam.

“Biofoam pinapier merupakan inovasi produk biodegradable foam yang terbuat dari serat pelepah pisang sebagai bahan baku utama. Inovasi ini merupakan salah satu alternatif solusi dari penggunaan kemasan styrofoam yang tidak ramah lingkungan karena memerlukan 500 ribu hingga 1 juta tahun untuk dapat terurai oleh tanah,” kata Na’ilul Husna.

Proses degradasi styrofoam juga menghasilkan mikroplastik yang berpotensi mencemari lingkungan. Di samping itu, limbah pertanian berupa pelepah pisang terus mengalami peningkatan seiring peningkatan produksi pisang di Indonesia. Selain sebagai pemanfaatan limbah pertanian, pelepah pisang juga kaya akan serat kasar, mengandung selulosa, hemiselulosa, dan lignin yang menunjang sifat mekanis biodegradable foam yang kokoh.

Baca juga : Perkuat Kerja Sama Internasional, UNSOED MoU dengan Mindanao State University (MSU) General Santos Philipina

“Namun, pelepah pisang memiliki beberapa bagian, yaitu bagian inti dan luar dengan kandungan yang berbeda, sehingga perlu dibandingkan antar bagian tersebut. Adapun penambahan gliserol ditujukan sebagai plasticizer untuk meningkatkan elastisitas dan kuat tarik. Hingga saat ini belum ada penelitian terkait pengaruh perbedaan konsentrasi gliserol terhadap sifat fisik biofoam dari serat pelepah pisang bagian luar, dalam, dan campuran (luar:dalam = 1:1), sehingga perlu dibandingkan konsentrasi gliserol tersebut untuk memperoleh kualitas terbaik produk biofoam dari serat pelepah pisang,” jelasnya.

Pembuatan biofoam pinapier ini dimulai dari pembuatan serat pelepah pisang, dengan penghalusan pelepah pisang, pemasakan dalam larutan NaOH, dan pengeringan sehingga diperoleh serat pelepah pisang yang kering dan halus. Selanjutnya dilakukan pembuatan biofoam dengan mencampurkan seluruh bahan baku, pencetakan, dan pemanggangan pada suhu 150°C selama 30 menit. Produk kemudian dilakukan analisis berupa uji kebocoran, daya serap, dan biodegradabilitas.

Fajar Fatkhurrahman, Presiden UKMPR, berharap kegiatan Riset UKMPR dapat menjadi motivasi anggota UKMPR secara khusus dan mahasiswa Unsoed secara umum dalam meningkatkan kemampuan analitis berpikir kritis, khususnya dalam hal lingkungan.

#unsoedmajuterus

#merdekamajumendunia