[unsoed.ac.id, Sel, 02/07/25] Dr. Tyas Retno Wulan, M.Si., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman (FISIP UNSOED), menjadi pembicara dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh FISIP Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) Manado, Rabu (25/6/2025). Seminar ini mengangkat isu krusial terkait Sindikat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan modus perekrutan pekerja migran secara ilegal ke Kamboja dan Thailand.
Dalam paparannya, Dr. Tyas Retno Wulan yang juga merupakan peneliti migrasi internasional, menekankan pentingnya peningkatan literasi masyarakat tentang migrasi aman dan bebas dari jerat sindikat TPPO, terutama bagi warga Sulawesi Utara yang menempati peringkat ke-16 secara nasional sebagai daerah pengirim pekerja migran, berdasarkan data Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) tahun 2024.
“Sebagian besar pekerja migran dari Sulawesi Utara bekerja di Hong Kong, Singapura, Malaysia, dan Jepang. Namun di sisi lain, tingginya minat untuk bekerja di luar negeri juga membuka celah bagi sindikat TPPO yang secara spesifik menyasar warga usia produktif untuk dipekerjakan secara ilegal di perusahaan penipuan daring dan admin judi online,” ungkap Dr. Tyas.
Seminar ini juga menjadi tonggak awal kerja sama resmi antara FISIP UNSOED dan FISIP UNSRAT dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Perjanjian kerja sama tersebut dihadiri langsung oleh Dekan FISIP UNSRAT, Dr. Ferry Daud Liando, S.IP., M.Si., Wakil Dekan Bidang Akademik Dr. Alfon Kimbal, M.Si., Wakil Dekan II Bidang Umum dan Keuangan Dr. Shirley Goni, S.Sos., M.Si., serta para ketua jurusan, dosen, dan mahasiswa FISIP UNSRAT.
Kegiatan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya perdagangan orang, tetapi juga memperkuat peran kampus sebagai agen perubahan dalam upaya pencegahan TPPO.
“Kolaborasi lintas kampus adalah kunci dalam menghadapi tantangan global. Melalui kerja sama ini, FISIP UNSOED berkomitmen untuk terus berkontribusi aktif dalam agenda nasional dan internasional, khususnya dalam perlindungan pekerja migran dan pemberantasan perdagangan orang,” tutup Dr. Tyas.
#unsoed1963#merdekamajumendunia