[unsoed.ac.id, 4/8/25] Upaya memberi penguatan terhadap kelompok seni budaya Kuntulan Tegal, Dosen Unsoed lakukan penyuluhan dan pendampingan. Penguatan ini sebagai Program Pengabdian Masyarakat LPPM Unsoed Purwokerto dengan Kelompok Madusari Pecabean Pangkah Tegal yang digelar di Rumah Sanggar setempat, Jum’at (1/8/2025) malam.
Ketua Tim Pengabdi, Musmuallim menjelaskan penguatan untuk membekali pegiat Kuntulan agar tetap eksis dan melakukan regenerasi kader. Kelompok Madusari dipilih karena saat ini mengalami kekosongan aktivitas latihan dan penampilan.
“Pemilihan kelompok ini dilatarbelakangi kefakuman atau kekosongan aktivitas latihan dan penampilan. Kuntulan Madusari perlu mendapat dukungan dari stakeholder untuk di dorong agar lebih aktif dan produktif,” jelas Musmuallim sesuai rilis yang diterima redaksi, Senin (4/8/2025).
Musmuallim menambahkan, secara umum Kuntulan Tegal dikategorikan pada empat tingkat, yaitu eksis, aktif, partisan, dan kultural. Kelompok Madusari dapat dikategorikan sebagai kelompok kultural yang tampil untuk kalangan sendiri dan belum banyak hadir diruang publik.
Hasil penelitiannya, lanjut Musmuallim pada tahun 2024 menyatakan lebih banyak kelompok Kuntulan bermain di ruang kultural. Kuntulan belum menjadi budaya rakyat yang menarik khalayak untuk tampil di ruang publik dan industri wisata budaya.
“Maka program pengabdian ini untuk menguatkan, mengaktifkan, dan membangkitkan kelompok ini agar lebih produktif. Penguatan yang diberikan berupa penyuluhan, bantuan seragam, latihan intensif, karnaval, dan digitalisasi media,” pungkasnya.
#unsoed1963#merdekamajumendunia