[unsoed.ac.id, Rab, 13/08/25] – Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) menerima kunjungan audiensi dari Pemerintah Kabupaten Purbalingga yang diwakili oleh Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dinporabudpar) Purbalingga pada hari Selasa, 12 Agustus 2025.
Pertemuan yang berlangsung di Gedung Rektorat lantai 3 Ruang Rapat Barat, dimulai pukul 13.30 WIB ini membahas permintaan pendampingan untuk pengembangan 31 desa wisata di Kabupaten Purbalingga.
Audiensi dipimpin langsung oleh Rektor Unsoed, Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc.Agr. IPU, ASEAN. Eng, bersama jajaran pimpinan universitas termasuk Wakil Rektor IV Prof. Dr.Sos. Waluyo Handoko, M.Si, dan Dekan Fisip Prof. Dr. Slamet Rosyadi, M.Si.
Dari pihak Pemkab Purbalingga, delegasi dipimpin oleh Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, R. Budi Setiawan, SE, MSi, didampingi Kepala Bidang Pariwisata Dinporapar, Sumarsono, S.Sos.
“Ini merupakan langkah strategis dalam mengembangkan potensi pariwisata desa di Purbalingga yang sangat beragam dan menjanjikan. Unsoed siap memberikan pendampingan akademis dan teknis untuk memajukan 31 desa wisata tersebut, ” ungkap Prof. Akhmad Sodiq dalam sambutannya
Pertemuan ini melibatkan berbagai elemen akademis dari Unsoed, termasuk Sekretaris LPPM Dr. Sri Wahyu Handayani, S.H., M.H., Anggota Pusat Riset Ekonomi Kreatif dan Pariwisata (Pusris EKP) LPPM Dr. Muhammad Yamin, M.Si., dan Koordinator Program Studi Ilmu Komunikasi Dr. Agus Ganjar Runtiko, M.Si. Kehadiran tim multidisiplin ini menunjukkan keseriusan Unsoed dalam memberikan pendampingan komprehensif.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, R. Budi Setiawan menyampaikan apresiasi tinggi atas respons positif Unsoed.
“Kami membutuhkan pendampingan yang berkualitas dari institusi pendidikan tinggi terkemuka seperti Unsoed untuk mengoptimalkan potensi 31 desa wisata di Purbalingga. Kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengelolaan dan daya tarik wisata desa,” kata Budi.
Dalam diskusi yang berlangsung intensif, kedua belah pihak menyepakati pentingnya pendampingan yang berkelanjutan dan terstruktur. Pendampingan akan mencakup berbagai aspek mulai dari pengembangan produk wisata, pemasaran digital, penguatan kapasitas sumber daya manusia, hingga pengembangan ekonomi kreatif di desa-desa wisata.
Tim dari Unsoed akan memberikan pendampingan melalui program pengabdian kepada masyarakat, penelitian terapan, dan pelibatan mahasiswa dalam kegiatan KKN tematik. Sementara itu, Dinporabudpar Purbalingga akan menyediakan data dan akses lapangan untuk memfasilitasi program pendampingan.
“Kerjasama ini bukan hanya sekedar pendampingan, tetapi juga membangun ekosistem pariwisata desa yang berkelanjutan dan berdaya saing. Kami berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dalam mendukung visi Purbalingga sebagai destinasi wisata unggulan,” tegas Prof. Waluyo Handoko.
Kedua belah pihak sepakat untuk segera menyusun rencana kerja detail dan jadwal implementasi program pendampingan. Kerjasama ini diharapkan dapat menjadi model pengembangan desa wisata yang dapat direplikasi di daerah lain.
#unsoed1953#merdekamajumendunia