[unsoed.ac.id, Rab, 13/08/25] Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) periode Juli–Agustus 2025 di Kabupaten Cilacap resmi berakhir dengan capaian gemilang. Selama 35 hari, sebanyak 499 mahasiswa tersebar di tiga kecamatan — Binangun, Kroya, dan Sampang — yang mencakup 44 desa, melaksanakan berbagai program inovatif yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Koordinator Mahasiswa Kabupaten Cilacap, Setiawan Ramadhani, menjelaskan bahwa tujuan utama pelaksanaan KKN adalah merealisasikan Tri Dharma perguruan tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat, sekaligus memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam kehidupan bermasyarakat.
Berbagai program unggulan berhasil dilaksanakan, mulai dari irigasi tetes untuk pemanfaatan lahan produktif dan efisiensi air, sosialisasi digital marketing bagi pelaku UMKM, kelompok bimbingan belajar untuk anak-anak, pendampingan posyandu untuk pencegahan stunting dan penyakit tidak menular, hingga pendampingan produk UMKM untuk meningkatkan kualitas dan daya saing usaha masyarakat.
Tidak hanya itu, terdapat inovasi penting dari Desa Sampang, yakni pengembangan aplikasi SINTA yang digagas oleh Afan Nurwalidaen. Aplikasi ini diharapkan menjadi terobosan digital untuk mempercepat pelayanan publik, mempermudah koordinasi pembangunan, dan meningkatkan transparansi pemerintahan desa.
Program lain yang turut dijalankan meliputi update website desa, sosialisasi rokok ilegal bekerjasama dengan Bea Cukai, pendaftaran tanah bersama BPN Cilacap dan LPPM UNSOED, serta sosialisasi anti bullying untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan kondusif.
Plt Camat Sampang, Kukuh Setiaji, S.IP., MM, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada UNSOED dan para mahasiswa KKN atas dedikasi dan kerja keras mereka. “Kami merasa bangga dengan kehadiran adik-adik mahasiswa di wilayah kami. Program yang dilaksanakan tidak hanya relevan dengan kebutuhan masyarakat, tetapi juga memberikan solusi nyata, seperti aplikasi SINTA dan pendampingan UMKM. Semoga kerja sama ini terus terjalin dan memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat Sampang khususnya, dan Cilacap pada umumnya.” tuturnya.
Perwakilan Ketua LPPM UNSOED, Dr. Sri Wahyu Handayani, SH., MH, menegaskan bahwa KKN adalah wujud nyata peran perguruan tinggi dalam pembangunan daerah. “Tema KKN tahun ini, ‘UNSOED Merakyat, UNSOED Berdampak: Peningkatan Literasi dan Pemberdayaan Masyarakat sebagai Wujud Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045’, menjadi komitmen kami untuk menghadirkan inovasi yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Mahasiswa tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga berinteraksi, memahami, dan mencari solusi atas permasalahan nyata yang ada di desa.” ujarnya.
Sementara itu, H. Paiman, S.Ag., M.Pd., Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Kabupaten Cilacap, menyoroti pentingnya pendampingan UMKM dalam menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat.
“Program pendampingan UMKM yang dilakukan mahasiswa KKN sangat membantu dalam meningkatkan kualitas produk, pemasaran digital, dan daya saing usaha. Ini sejalan dengan program pemerintah daerah untuk menguatkan perekonomian berbasis masyarakat. Kami berharap inovasi seperti ini terus berlanjut dan memberi inspirasi bagi desa-desa lain.” tambahnya.
Keberhasilan pelaksanaan KKN UNSOED 2025 di Kabupaten Cilacap menunjukkan bahwa pengabdian mahasiswa tidak hanya menjadi bagian dari kewajiban akademik, tetapi juga kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa. Dengan semangat inovasi, kolaborasi, dan keberlanjutan, program yang telah dilaksanakan diharapkan terus dikembangkan, sehingga membentuk desa yang mandiri dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045.
#unsoed #kkn #unsoedberdampak #kknunsoed