Berita, Pangan, gizi, dan kesehatan

Cegah Kanker Payudara, Kenali Sejak Dini

[unsoed.ac.id, Rab, 30/04/25] Kesehatan perempuan punya peran penting dalam menciptakan generasi penerus yang kuat dan berkualitas. Namun, di balik peran besarnya, kanker payudara masih menjadi ancaman serius bagi kaum perempuan di Indonesia. Di Indonesia, kanker ini menjadi penyebab kematian tertinggi bagi mereka.

Tercatat ada 68.858 kasus baru kanker payudara — atau sekitar 16,6% dari total 396.914 kasus kanker di Indonesia. Mirisnya, lebih dari 22.000 perempuan meninggal setiap tahunnya akibat penyakit ini. Tak hanya jumlah kasus yang meningkat, tetapi juga usia penderita yang semakin muda.

Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2020 menunjukkan, lebih dari 70% kasus kanker payudara di Indonesia terdeteksi pada stadium lanjut. Padahal, deteksi dini bisa menurunkan risiko kematian hingga 43%. Selain memperbesar peluang sembuh, deteksi dini juga mengurangi beban biaya pengobatan yang harus ditanggung pemerintah dan keluarga.

Langkah strategis

Prof Mekar Dwi Anggraeni S.Kep.,Ns.,M.Kep.,PhD dosen progarm studi Keperawatan Unsoed mengatakan untuk menghindari resiko kanker payudara, perempuan perlu memahami dan menerapkan beberapa langkah pencegahan.

“Menjalani pola hidup sehat adalah salah satu langkah paling sederhana namun efektif. Perbanyak konsumsi buah, sayuran, dan protein, batasi asupan lemak, rajin berolahragaa, serta hindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol. kelola stres dengan baik, jaga hubungan sosial dan seimbangkan hidup dengan ibadah serta kegiatan positif lainnya, ” kata Prof Mekar.

Setiap perempuan disarankan melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara rutin, idealnya sebulan sekali, pada waktu yang sama setelah menstruasi. Kenali perubahan pada payudara, seperti munculnya benjolan, perubahan ukuran atau bentuk, kulit tampak berkerut atau cekung, cairan keluar dari puting padahal tidak sedang menyusui.

“Bila menemukan salah satu tanda ini, segera konsultasikan ke tenaga medis,” ujar Prof Mekar.

Perempuan berusia 40 tahun ke atas dianjurkan melakukan mamografi secara rutin, minimal satu kali setahun, atau sesuai arahan dokter. Mamografi mampu mendeteksi kanker payudara bahkan sebelum muncul gejala, sehingga sangat efektif dalam menemukan kanker pada tahap awal.

Bagi perempuan yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara atau faktor genetik tertentu, pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan lebih dini dan lebih sering.

Menurutnya, semakin banyak informasi yang diketahui tentang kanker payudara, semakin mudah seseorang mengenali faktor risiko dan gejala awal. Pengetahuan ini juga mendorong perempuan lebih proaktif dalam melakukan deteksi dini, baik melalui SADARI maupun pemeriksaan medis rutin.

“Bagi perempuan yang memiliki keluarga dengan riwayat kanker payudara, langkah skrining dan konsultasi dengan dokter menjadi sangat penting. Diskusikan kemungkinan pemeriksaan genetik dan program pengawasan yang tepat,” jelas Prof Mekar.

Dengan melakukan upaya pencegahan, deteksi dini, dan memahami pentingnya skrining kanker payudara, peluang untuk menemukan kanker pada tahap awal akan jauh lebih besar. Hal ini tentu meningkatkan kesempatan untuk sembuh.

“Jika saat melakukan pemeriksaan payudara sendiri ditemukan gejala yang mencurigakan, apalagi jika memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara, segera konsultasikan dengan tenaga medis agar bisa mendapatkan penanganan sedini mungkin,” pungkasnya.

#unsoed1963#merdekamajumendunia