[unsoed.ac.id, Kam, 29/08/24] Enam dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unsoed berhasil mengharumkan nama institusi dalam ajang bergengsi “The 6th International Conference on Law and Globalisation 2024” (ICLG 2024). Konferensi internasional yang diselenggarakan oleh Faculty of Law and International Relations (FUHA), Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA), Terengganu, Malaysia pada 24-25 Agustus 2024.
Konferensi internasional mengangkat tema “Artificial Intelligence (AI) in Global Governance and Ethics: Navigating Legal and International Relations Frontiers“.
Delegasi FISIP Unsoed yang hadir dalam konferensi ini terdiri dari Dr. Wahyuningrat (Dekan FISIP), Prof. Slamet Rosyadi, Dian Bestari Santi Rahayu, M.Si, Dr. Agus Haryanto, Dr. Muhammad Yamin, dan Elpeni Fitrah, Ph.D. Para akademisi ini membawa misi penting untuk mendiseminasikan hasil riset terkini mengenai relevansi AI dalam berbagai ranah keilmuan sosial, mulai dari Hubungan Internasional, Administrasi Publik, Pariwisata, Government Public Relations, hingga pendidikan.
Dr. Wahyuningrat, selaku Dekan FISIP dan ketua rombongan, menyampaikan apresiasinya terhadap pencapaian tim dalam forum internasional ini. “Partisipasi kami dalam ICLG 2024 merupakan bukti nyata komitmen FISIP dalam mengembangkan penelitian berkualitas tinggi yang relevan dengan perkembangan global. Kami bangga dapat membawa perspektif unik dari Indonesia dalam diskusi mengenai peran AI dalam tata kelola global dan etika, khususnya dari sudut pandang ilmu sosial dan politik,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dr. Wahyuningrat menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam menghadapi tantangan era digital. “Kehadiran kami di sini bukan hanya untuk berbagi pengetahuan, tetapi juga untuk membangun jaringan dan kolaborasi dengan para ahli dari berbagai negara. Hal ini sangat penting mengingat isu AI dan tata kelola global memerlukan pendekatan lintas disiplin dan lintas budaya,” tambahnya.
Pada konferensi ini, Prof. Slamet Rosyadi membawakan materi tentang implikasi AI pada Rural Ecotourism, sementara Dian Bestari Santi Rahayu, M.Si membahas potensi AI dalam praktik kehumasan di Indonesia.
Kemudian Dr. Agus Haryanto mengangkat isu penggunaan AI dalam diplomasi dan hubungan internasional, Dr. Muhammad Yamin menyoroti peran AI dalam promosi pariwisata di Indonesia.
Selain itu, Dr. Wahyuningrat dan Elpeni Fitrah, Ph.D meneliti integrasi AI dalam proses pembelajaran pada Perguruan Tinggi.
Keikutsertaan tim FISIP dalam ICLG 2024 tidak hanya menunjukkan eksistensi institusi di kancah internasional, tetapi juga membuka peluang kolaborasi riset dan pertukaran pengetahuan dengan mitra global. Hal ini sejalan dengan visi FISIP untuk menjadi pusat keunggulan dalam pendidikan dan penelitian ilmu sosial dan politik yang berdaya saing global.
“Kami berharap partisipasi ini dapat menjadi katalis bagi lebih banyak kerjasama internasional di masa depan. FISIP berkomitmen untuk terus mendorong inovasi dalam penelitian dan pengajaran, khususnya dalam menghadapi tantangan era AI dan globalisasi,” pungkas Dr. Wahyuningrat. (psifisip)
#unsoedmajuterus
#merdekamajumendunia