[unsoed.ac.id, Rab, 24/09/25] Tim dosen Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) mendukung pengembangan budidaya melon hidroponik berbasis Internet of Things (IoT) pada Kelompok Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Sidamukti, Desa Kutaliman, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh DRTPM DIKTI melalui skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat. Tim dosen Unsoed yang terlibat terdiri atas Okti Herliana, SP., MP., Ir. Priswanto, ST., M.Eng., dan Dr. Akhmad Rizqul Karim, SP., M.Sc.
P4S Sidamukti yang dipimpin oleh Galih Bayu Kusuma beranggotakan 15 petani muda. Mereka mengelola Kebun Senggani, yang menjadi pusat edukasi pertanian lokal serta rujukan pembelajaran bagi siswa TK hingga SMA. Selain sayuran organik, kelompok ini juga membudidayakan melon hidroponik dengan sistem Nutrient Film Technique (NFT) di dua greenhouse berukuran 15×8 meter, berkapasitas 455 lubang tanam, dengan potensi panen hingga 1 ton setiap tiga bulan.
Dalam program pendampingan, tim dosen Unsoed memperkenalkan teknologi smart greenhouse untuk memantau dan mengendalikan pH, EC/TDS, suhu air, serta pemberian nutrisi tanaman secara otomatis. Sistem ini dilengkapi perangkat keras berupa sensor pH, sensor EC/TDS, sensor suhu, pompa, solenoid, dan kontroler ESP32, serta perangkat lunak berbasis Android untuk monitoring jarak jauh.
Selain itu, guna mendukung keberlanjutan energi, diterapkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 450 Wp dengan inverter 1,2 kW dan baterai 1,2 kWh. Energi ini digunakan untuk menggerakkan pompa, kipas ventilasi, pencahayaan LED, serta sistem irigasi otomatis.
Okti Herliana selaku ketua tim menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya mendampingi petani muda dalam mengelola budidaya melon, tetapi juga memberikan pelatihan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk meningkatkan efisiensi produksi. Sementara itu, Dr. Akhmad Rizqul Karim menambahkan materi penguatan kelompok, dan Ir. Priswanto bersama mahasiswa melaksanakan sosialisasi sekaligus perakitan perangkat IoT.
Galih Bayu Kusuma, Ketua P4S Sidamukti, menyambut baik program ini. “Selama ini pengaturan nutrisi masih dilakukan manual dan memakan waktu. Dengan adanya sistem otomatisasi berbasis IoT yang dipadukan dengan PLTS, biaya listrik lebih hemat dan pengelolaan iklim mikro menjadi lebih praktis serta efisien. Kami berharap ini bisa menjadi percontohan bagi petani muda untuk mengembangkan pertanian hidroponik,” ungkapnya.
Melalui inovasi ini, Unsoed kembali menegaskan komitmennya sebagai kampus berdampak dengan menghadirkan solusi teknologi pertanian yang ramah lingkungan, efisien, dan berdaya saing tinggi.
#unsoed1963 #merdekamajumendunia