[unsoed.ac.id, Jum, 11/10/25] Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) kembali menegaskan kiprahnya dalam riset internasional melalui kegiatan International Research Collaboration (IRC) bertajuk “Metabolomic Profiling of Selected Red Marine Macroalga as Source of New Antimicrobial Bioactive Compounds.”
Kegiatan riset kolaboratif ini dipimpin oleh Prof. Maria Dyah Nur Meinita dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unsoed, yang juga menjabat sebagai Koordinator Program Studi S2 Bioteknologi Pertanian, Pascasarjana Unsoed. Bersama tim yang terdiri atas Dr. rer. nat. Riyanti, Dr. Dyahruri Sanjayasari, S.Pt., M.Si, dan Riviani, S.Pi., M.Si, penelitian ini melibatkan mitra internasional dari Giessen University (Jerman), Gyeongsang National University (Korea Selatan), dan Dongguk University (Korea Selatan).
Fokus utama kolaborasi ini adalah menganalisis profil metabolomik dari beberapa jenis rumput laut merah (red marine macroalgae) yang berpotensi menghasilkan senyawa bioaktif antimikroba alami. Diharapkan, hasil penelitian ini dapat mendukung pengembangan bahan aktif baru untuk aplikasi terapeutik dan farmasi berbasis sumber daya laut.
Sebagai bagian dari kerja sama tersebut, Prof. Maria Dyah Nur Meinita diundang sebagai Visiting Professor di Gyeongsang National University, Korea Selatan, mulai 15 September hingga 15 Oktober 2025. Kegiatan ini dilaksanakan di Laboratorium Seafood Technology bersama Prof. Choi Jae-Suk dan tim risetnya.
Selain itu, kolaborasi juga diperkuat dengan Laboratorium Natural Product, Giessen University di bawah koordinasi Prof. Dr. Till F. Schäberle, yang berperan penting dalam analisis metabolit sekunder dan interpretasi data metabolomik dengan teknologi mutakhir.
Dalam keterangannya, Prof. Maria menjelaskan bahwa rumput laut merah mengandung berbagai metabolit sekunder seperti fenolik, terpenoid, dan senyawa halogenasi yang memiliki aktivitas biologis tinggi.
“Melalui pendekatan metabolomik, kami dapat memetakan komposisi kimiawi rumput laut dan mengidentifikasi senyawa-senyawa baru yang berpotensi dikembangkan sebagai agen antimikroba alami,” ujarnya.
Ia menambahkan, riset ini merupakan langkah penting dalam mendukung inovasi berbasis sumber daya hayati laut yang berkelanjutan. Selain menghasilkan publikasi ilmiah bersama, kolaborasi ini juga membuka peluang pertukaran mahasiswa, penguatan kapasitas riset, serta memperluas jejaring akademik internasional di bidang bioteknologi kelautan dan metabolomik.
Kegiatan ini sekaligus menjadi wujud komitmen Unsoed terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya pada aspek kesehatan, inovasi, dan pemanfaatan berkelanjutan sumber daya laut.
Dengan semangat kolaborasi lintas negara, Unsoed menegaskan perannya sebagai universitas yang aktif berkontribusi dalam penelitian global, berorientasi pada kesejahteraan manusia dan keberlanjutan lingkungan.
#unsoed1963 #merdekamajumendunia