[unsoed.ac.id, Sen, 20/10/25] Sekitar 80 persen sapi perah di Indonesia diketahui mengalami mastitis subklinis, penyakit peradangan pada ambing yang kerap tak terdeteksi dini dan menyebabkan penurunan produksi susu. Akibatnya, kerugian ekonomi nasional diperkirakan mencapai Rp200 miliar per tahun.
Melihat kondisi tersebut, Dr. Hermawan Setyo Widodo, dosen Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), menghadirkan solusi nyata melalui inovasi SoedMastiTest. Reagen uji mastitis berbahan lokal yang lebih murah, mudah didapat, dan efisien digunakan di lapangan.
Melalui riset kolaboratif bersama timnya, Dr. Hermawan berhasil mengembangkan produk uji yang dapat digunakan hingga 500 kali pengujian oleh peternak.
“Tingginya kasus mastitis subklinis disebabkan rendahnya pengujian di lapangan, karena reagen impor harganya mahal dan sulit diperoleh. Kami berinovasi membuat reagen lokal agar peternak bisa lebih mandiri,” ujar Dr. Hermawan dalam video yang diunggah akun IG @unsoedofficial_1963.
Uji coba penggunaan SoedMastiTest telah dilakukan bersama kelompok peternak sapi perah di Tirto Margo Utomo, Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, dan terbukti membantu deteksi dini mastitis secara cepat dan akurat.
“Dulu sapi saya sering bengkak di ambing karena mastitis. Setelah dapat bantuan alat dari Pak Hermawan, penanganannya jauh lebih cepat. Terima kasih sekali,” ujar salah satu peternak penerima manfaat.
Selain menekan angka mastitis, inovasi ini berdampak langsung pada peningkatan kesehatan ternak, produktivitas susu, dan pendapatan peternak.
Menurut Dr. Hermawan, pengembangan SoedMastiTest merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Unsoed untuk menghadirkan inovasi berbasis sains terapan yang mendukung kemandirian desa dan ketahanan pangan nasional.
“Kami akan terus mengembangkan produk ini dengan teknologi yang lebih maju agar manfaatnya makin luas. Inilah bentuk nyata kontribusi Unsoed bagi masyarakat,” imbuhnya.
Melalui inovasi SoedMastiTest, Unsoed menegaskan komitmennya untuk menghadirkan “Sains untuk Solusi Nyata, Inovasi untuk Kesehatan Ternak”, serta memperkuat peran perguruan tinggi sebagai motor penggerak kesejahteraan petani dan peternak desa.
#unsoed1963 #merdekamajumendunia