Berita

Fabio Unsoed Borong Tiga Penghargaan di BIOSPHERE Scientific Writing Competition 8

[unsoed.ac.id, Jumat, 05/12/2025] Tim Mahasiswa S1 Biologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) kembali menorehkan prestasi gemilang pada ajang BIOSPHERE Scientific Writing Competition 8 yang diselenggarakan oleh Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Minggu (2/11). Dari total 34 tim peserta, Fabio Unsoed berhasil membawa pulang tiga penghargaan sekaligus pada kompetisi karya tulis ilmiah berskala nasional tersebut.

Pada tahap final, hanya 10 tim yang berhak melaju ke seleksi presentasi offline di Auditorium Biologi Tropika UGM. Universitas Jenderal Soedirman menjadi satu dari empat perguruan tinggi yang lolos bersama Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, dan Universitas Sriwijaya.

Juara 3: Inovasi Bioplastik dari Ampas Tahu dan Sekam Padi

Tim yang beranggotakan Kuny Nahla ‘Adila, Aya Dyah Nurima Hafidz, dan Gamaliel Chrisryan, serta dibimbing Yuriza Eshananda, S.Si., M.Si., meraih Juara 3 dengan karya bertajuk:
“Inovasi Bioplastik Kombinasi Ampas Tahu (Glycine max) dan Sekam Padi (Oryza sativa): Material Ramah Lingkungan Pendukung SDGs.”

Kuny Nahla ‘Adila menjelaskan bahwa ide ini berangkat dari banyaknya limbah ampas tahu dan sekam padi di Banyumas yang belum dimanfaatkan secara maksimal.

“Kami berpikir, inovasi apa yang bisa dibuat dari kelimpahan tersebut. Maka kami membuat bioplastik dari limbah organik ini,” ujarnya.

Bioplastik yang dikembangkan tim Fabio memiliki keunggulan mampu terdegradasi sempurna dalam tiga hari, karena menggunakan bahan organik yang dihaluskan hingga sangat halus. Inovasi ini dinilai potensial mendukung pengurangan limbah dan pencemaran lingkungan.

Juara Harapan 1: Eksplorasi Bakteri Endofit Takokak sebagai Antituberkulosis

Penghargaan Juara Harapan 1 diraih oleh tim beranggotakan Ridho Husni, Gamaliel Chrisryan, dan Sulthan Rafi’ Danuwijaya, di bawah bimbingan Dr.rer.nat. Saefuddin Aziz, S.Si., M.Si. melalui karya berjudul:
“Eksplorasi Bakteri Endofit Takokak (Solanum torvum) sebagai Sumber Potensial Senyawa Antituberkulosis terhadap Mycobacterium tuberculosis untuk Mewujudkan SDGs.”

Ridho Husni mengungkapkan bahwa karya ini merupakan respon terhadap tingginya kasus tuberkulosis di Indonesia dan tantangan munculnya strain bakteri resisten.

“Kondisi ini menuntut alternatif terapi baru yang lebih efektif dan berkelanjutan. Eksplorasi bakteri endofit takokak menawarkan potensi besar sebagai penghasil metabolit bioaktif antituberkulosis,” jelasnya.

Tim menilai pemanfaatan sumber hayati lokal sebagai biofactory mikroba dapat menghasilkan senyawa aktif tanpa eksploitasi berlebihan terhadap tanaman induk.

Juara Harapan 2: Studi In Silico Senyawa Bioaktif Takokak terhadap TBC

Kategori Juara Harapan 2 berhasil diraih oleh tim beranggotakan Sandi Saptaji, Rangga Dwi Prasetyo, dan Ridho Husni, juga dibimbing Dr.rer.nat. Saefuddin Aziz, S.Si., M.Si. dengan karya berjudul:
“Potensi Senyawa Bioaktif Takokak (Solanum torvum) sebagai Antituberkulosis: Studi In Silico terhadap Protein InhA dan DprE1.”

Karya ini memanfaatkan teknologi molecular docking untuk menguji efektivitas senyawa bioaktif lokal, seperti kaempferol, apigenin, dan myricetin, dalam menghambat protein esensial Mycobacterium tuberculosis. Metode in silico ini dinilai efisien, hemat biaya, dan adaptif terhadap tantangan resistensi obat.

Prestasi Fabio Unsoed pada BIOSPHERE 8 menunjukkan konsistensi mahasiswa Biologi Unsoed dalam inovasi dan riset ilmiah berbasis potensi lokal. Kemenangan ini juga mempertegas komitmen Unsoed untuk berkontribusi pada solusi ilmiah yang berkelanjutan dan relevan dengan isu global.

#unsoed1963 #MerdekaMajuMendunia