[unsoed.ac.id, Kam, 13/11/2025] Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (Fapet Unsoed) kembali menggelar Seminar Nasional Teknologi dan Agribisnis Peternakan (STAP) Seri Ke-XII dengan tema “Transformasi Peternakan Menuju Indonesia Emas 2045: Sinergi Industri Peternakan dan Sumberdaya Lokal Presisi untuk Kedaulatan Pangan dan Kelestarian Lingkungan.”
Kegiatan yang berlangsung pada Selasa (11/11/2025) ini merupakan agenda tahunan Fapet Unsoed dalam rangka pelaksanaan tridarma perguruan tinggi, khususnya pada bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Seminar tahun ini diikuti oleh 215 peserta, terdiri dari 108 pemakalah dan 107 peserta non-pemakalah yang berasal dari berbagai perguruan tinggi, instansi pemerintah, dan pelaku industri peternakan di seluruh Indonesia.
Ketua panitia, Dr. Tri Rachmanto, S.Pt., M.Si., melaporkan bahwa peserta terbanyak selain dari Universitas Jenderal Soedirman berasal dari Universitas Brawijaya (27 peserta), disusul oleh Universitas Sam Ratulangi, Universitas Diponegoro, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Tadulako, serta berbagai instansi lain dari Sabang hingga Merauke.
Seminar menghadirkan tiga narasumber utama yang kompeten di bidangnya, yakni Dr. Timbul Sihombing, M.M., IPU, ASEAN Eng., Prof. Dr. Ir. Idat Galih Permana, M.Sc., Agr., dan Prof. Dr. Ir. Rosidi, M.P., IPU.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Peternakan Unsoed, Ir. Novie Andri Setianto, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng., menyampaikan bahwa pelaksanaan STAP XII menjadi wadah strategis bagi akademisi, peneliti, dan praktisi untuk saling bertukar pikiran dan berbagi pengalaman.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menjadikan Fapet Unsoed sebagai etalase inovasi dan kolaborasi untuk meningkatkan produksi serta konsumsi protein hewani nasional,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Jenderal Soedirman, Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc., Agr., IPU, ASEAN Eng., menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi Unsoed sebagai universitas yang diakui dunia sebagai pusat pengembangan sumber daya pedesaan dan kearifan lokal.
“Unsoed berkomitmen mendorong inovasi berbasis potensi lokal, memperkuat kapasitas masyarakat pedesaan, serta menjaga keberlanjutan ekosistem agraria. Peternakan merupakan bagian integral dari sistem tersebut, bukan hanya sebagai sektor ekonomi, tetapi juga ruang budaya dan identitas masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Rektor menekankan bahwa transformasi peternakan menuju Indonesia Emas 2045 tidak hanya berfokus pada modernisasi teknologi, melainkan juga penguatan kelembagaan berbasis komunitas, pemanfaatan sumber daya lokal secara presisi dan berkelanjutan, serta integrasi riset dengan kebijakan dan praktik industri.
“Semoga seminar ini menjadi ruang dialog yang produktif, memperkuat jejaring, dan melahirkan rekomendasi strategis bagi kemajuan peternakan nasional,” pungkasnya.
Melalui STAP XII ini, Fapet Unsoed terus mempertegas komitmennya dalam memperkuat riset dan inovasi di bidang peternakan untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan keberlanjutan lingkungan menuju Indonesia Emas 2045.
#unsoed1963 #merdekamajumendunia
