[unsoed.ac.id, Sen, 24/06/24] Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto mendorong mahasiswa untuk menjadi haji muda. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan pengelolaan keuangan dengan baik. Demikian dikemukakan Dekan FEB, Prof. Wiwiek Rabiatul Adawiyah, Ph.D pada Sosialisasi Perencanaan Keuangan Haji dan Gerakan Haji Muda dan penandatanganan perjanjian kerjasama dengan Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH) serta pihak perbankan dari Bank Muamalat.
Prof. Wiwiek mengatakan kegiatan ini merupakan bagian yang penting bagi kita semua untuk perencanaan masa depan. Kegiatan ini penting terutama bagi generasi muda karena salah satu rukun Islam yaitu melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu.
“Ibadah haji perlu direncanakan oleh kaum muda sejak dini semuanya harus direncanakan dengan baik. Harapannya mahasiswa langsung semangat untuk merencanakan haji. Kerjasmaa dengan BPKH dan Bank Muamalat ini sangat membantu, di tahap awal ada 50 mahasiswa menerima beasiswa,” kata Prof. Wiwiek.
Pada kesempatan tersebut, FEB Unsoed menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) RI, di Aula Lantai 6 Laboratorium Terpadu FEB Unsoed, Jumat (21/06/2024). Penandatanganan kerja sama kolaborasi ini ditandatangani oleh Dekan FEB Unsoed Prof. Wiwiek Rabiatul Adawiyah, Ph.D, dan Anggota Badan Pelaksana BPKH Harry Alexander, SH, MH, LLM.
Ruang lingkup kerja sama meliputi sosialisasi, edukasi, dan literasi berupa workshop dan atau seminar; pengelolaan penyaluran beasiswa BPKH; Campaign Haji muda, Pembuatan BPKH Corner beserta pemeliharaannya; program kerja sama penelitian; dan kegiatan lain yang disepakati.
Selain penandatanganan PKS tersebut, juga dilaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman / MoU antara Unsoed dengan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Kedua belah pihak bersepakat melaksanakan kerja sama tentang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat, serta Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia.
Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi : Penyelenggaraan Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat; Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia; Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Setelah penandatanganan, kegiatan dilanjutkan dengan Sosialisasi Perencanaan Keuangan Haji, dan Gerakan Haji Muda yang juga diikuti oleh para mahasiswa Unsoed. Sesi pertama, Deputi Penghimpunan BPKH, Dr Juni Supriyanto SKom mengatakan, ibadah haji merupakan kewajiban bagi orang yang sanggup dan mampu secara fisik serta biaya. Di Indonesia, 75 persen yang menunaikan ibadah haji berusia di atas 40 tahun dan rata-rata masa tunggu haji selama 24 tahun. Besaran biaya haji tahun 2024 ini mencapai Rp 93,4 juta atau setara dengan 100 gram emas.
Dana yang dibayarkan Rp 56 juta dengan nilai manfaat Rp 37 juta dan subsidi atas satu jemaah. Biaya tersebut dialokasikan untuk paling tinggi untuk penerbangan sebanyak 24 persen. Sisanya untuk pondokan, imigrasi, asuransi hingga biaya selama 5 hari di Armina.
“Bila haji ditunaikan saat usia muda, maka fisik masih kuat sehingga ibadah maksimal. Di sisi lain akan meningkatkan citra jemaah Haji Muda Mabrur, mengurangi potensi jamaah haji beresiko tinggi dan kematian di Tanah Suci,” katanya.
Dia berharap, generasi muda setelah lulus kuliah tidak hanya memikirkan duniawi. Mahasiswa harus mulai mengalokasikan uangnya untuk menabung haji.
Sementara Chief Executive Officer Bank Muamalat region Jawa Tengah, Yogyakarta dan Kalimantan 2, Agus Amir mengatakan, pihaknya membuka konsultasi untuk perencanaan, pendaftaran, menabung bagi kaum muda. Bahkan, anak usia Sekolah Dasar, juga tetap dilayani.
“Gambarannya, misal dalam 1 tahun menabung Rp 10 ribu. Lalu usia 14 tahun mendaftar nanti baru berangkat haji usia 44,” katanya.
Pada kesempatan tersebut juga diberikan beasiswa kepada 50 mahasiswa dari Bank Muamalat.
#unsoedmajuterus
#merdekamajumendunia