Berita

FPIK UNSOED, PT Surveyor Indonesia, dan CDK Kebumen Lakukan Konservasi Mangrove

[unsoed.ac.id, Jum, 29/07/2025] — Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) bersama PT Surveyor Indonesia (Persero), dan Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah VIII Kebumen kembali melaksanakan penanaman mangrove di kawasan Kali Ijo, Desa Ayah, Kabupaten Kebumen, Selasa (29/7/2025).

Kegiatan bertema “Pelestarian Mangrove untuk Masa Depan yang Berkelanjutan” ini menjadi kelanjutan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang kini memasuki tahun kedua.

Acara diawali dengan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara ketiga pihak, disaksikan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unsoed Prof. Dr. Norman Arie Prayogo, S.Pi., M.Si, Dekan FPIK Unsoed Prof. Dr. Ir. Endang Hilmi, S.Hut., M.Si.; Direktur SDM PT Surveyor Indonesia Lussy Ariani Seba; dan Kepala CDK Wilayah VIII Kebumen Rina Handayani, S.P., M.Eng.

Sebanyak 1.000 bibit mangrove jenis Rhizophora dan Avicennia ditanam, melanjutkan inisiatif yang telah dimulai pada tahun 2024. Program ini bertujuan memperkuat upaya konservasi ekosistem pesisir sekaligus mendukung mitigasi perubahan iklim melalui peningkatan kapasitas penyimpanan karbon oleh mangrove. PT Surveyor Indonesia merencanakan penghitungan potensi serapan karbon oleh hutan mangrove pada bulan berikutnya.

Lebih dari 50 mahasiswa Unsoed, anggota Kelompok Tani Hutan (KTH) Pansela, dan warga sekitar terlibat langsung dalam penanaman yang dikoordinasikan oleh Hedrayana, S.Kel., M.Si., dosen FPIK Unsoed. “Penanaman ini bukan sekadar menanam pohon, tetapi gerakan kolektif lintas elemen dari akademisi hingga masyarakat untuk menjaga keberlanjutan lingkungan hidup,” kata Hedrayana.

Komisaris PT Surveyor Indonesia, Sukmo Gunardi, menyerahkan bantuan finansial bagi KTH Pansela sebagai dukungan pengelolaan hutan mangrove berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa partisipasi korporasi tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui skema perdagangan karbon.

Dekan FPIK Unsoed, Prof. Endang Hilmi, menyampaikan bahwa inisiatif ini selaras dengan visi Unsoed yang mengedepankan prinsip keberlanjutan. Sementara itu, Prof. Norman Arie Prayogo menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan dalam pelestarian lingkungan.

“Mahasiswa dapat terus menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi lingkungan dan komunitas lokal,” harap Prof Norman.

Kegiatan ditutup dengan susur hutan mangrove menggunakan perahu dan kunjungan ke tokoh lokal pegiat konservasi. Ke depan, program TJSL ini akan dilanjutkan dengan monitoring karbon dan pendampingan masyarakat dalam pengelolaan mangrove secara berkelanjutan.

#unsoed1963#mangrove#merdekamajumendunia#