Berita

Gagas Resiliensi Kolektif Berbasis Sejarah, Tim IESP FEB Unsoed Sabet Juara 1 LKTI Nasional UNY

[unsoed.ac.id, Sen, 01/12/2025] Prestasi membanggakan kembali diraih mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Delegasi Program Studi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) berhasil meraih Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Tim yang terdiri dari Kurnia Tri Yunanto, Muhammad Ghani Maulana, dan Mei Isnaeni (Angkatan 2023) tersebut sukses mengungguli peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia melalui karya ilmiah berjudul “Kajian Historis Perjuangan Perempuan Belanda sebagai Fondasi Kesehatan Mental Generasi Kini dan Mendatang.” Karya ini disusun di bawah bimbingan Ajeng Faizah Nijma Ilma, S.E., M.E.

Kemenangan tim FEB Unsoed ditentukan oleh kekuatan gagasan yang mengintegrasikan pendekatan historis dengan psikologi sosial. Mereka tidak hanya menyajikan sejarah sebagai catatan masa lalu, tetapi juga merekonstruksinya menjadi sumber nilai untuk menjawab persoalan kesehatan mental mental kontemporer.

Dengan mengkaji perjuangan tokoh-tokoh perempuan Belanda yang memiliki karakter keberanian, solidaritas, dan inklusivitas, tim ini menghadirkan konsep collective resilience (ketangguhan kolektif) sebagai solusi terhadap meningkatnya masalah kesehatan mental, khususnya pada kelompok perempuan usia 15–24 tahun yang datanya menunjukkan angka prevalensi depresi tertinggi di Indonesia.

Tim merekomendasikan implementasi literasi gender berbasis sejarah serta pembentukan peer support group sebagai strategi peningkatan ketahanan mental di lingkungan pendidikan.

Proses penyusunan karya tulis ini melalui tahapan metodologi yang komprehensif. Tim menghadapi tantangan akademik dalam melakukan komparasi historis dengan konteks sosial modern. Proses ini melibatkan kritik sumber yang mendalam untuk memverifikasi data sejarah Belanda agar terhindar dari bias, serta pengolahan data empiris melalui wawancara pakar psikologi guna memastikan validitas solusi yang ditawarkan.

 “Melalui refleksi sejarah, kami menemukan bahwa nilai perjuangan perempuan Belanda tidak hanya berkaitan dengan kesetaraan politik, tetapi juga memuat esensi ketangguhan mental yang relevan untuk perempuan muda Indonesia menghadapi tekanan era modern,” ungkap perwakilan tim.

Bimbingan Ajeng Faizah Nijma Ilma turut berperan penting dalam keberhasilan tim ini. Ia menyampaikan kebanggaan atas capaian mahasiswa bimbingannya.

“Prestasi ini bukan hanya hasil kecerdasan akademik, tetapi juga kerja keras, empati, dan komitmen tim dalam mengangkat isu yang relevan bagi masyarakat. Ini membuktikan bahwa mahasiswa Unsoed memiliki potensi luar biasa ketika diberi ruang eksplorasi,” ujar Ajeng.

Ia menambahkan bahwa tema kesetaraan gender dan kesehatan mental tidak semata aspek kompetisi, tetapi merupakan isu nyata yang memerlukan kontribusi akademisi muda. Prestasi Kurnia, Ghani, dan Mei diharapkan menjadi pemantik bagi mahasiswa FEB Unsoed lainnya untuk terus aktif berkompetisi, memperluas wawasan, dan berani menghasilkan karya yang berdampak.

#unsoed1963 #merdekamajumendunia