Skip to main content
Submitted by NewHumas on 21 October 2021
Mia Fitria Agustina, S.S., M.A

Program Merdeka Belajar kampus Merdeka tak hanya menjadi peluang terbuka bagi mahasiswa namun juga menanamkan karakter bangsa.  Adalah modul nusantara, salah satu rangkaian kegiatan dalam program merdeka belajar kampus merdeka yang akan menanamkan pemahaman kebhinekaan secara komprehensif.  Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Ketua Tim Modul Nusantara UNSOED, Mia Fitria Agustina, S.S., M.A.  Dosen Fakultas Ilmu Budaya ini mengungkapkan bahwa salah satu hal penting yang ditawarkan dalam program MBKM adalah dengan adanya Modul Nusantara.

“Modul Nusantara (MN) adalah rangkaian kegiatan yang difokuskan untuk menciptakan pemahaman komprehensif tentang kebinekaan, inspirasi, refleksi, dan kontribusi sosial yang didesain melalui pembimbingan secara berurutan dan berulang,” jelasnya. Hal ini dimaksudkan untuk memaksimalkan ruang perjumpaan antar mahasiswa, menambah pemahaman, dan pengendapan makna toleransi. Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan kebudayaan Nusantara yang bersumber dari berbagai golongan, suku, ras, agama dan kepercayaan.

Mengingat kondisi pandemi Covid-19, pelaksanaan Modul Nusantara yang seharusnya dilakukan secara luring maka modul nusantara di hampir semua universitas di Indonesia dilakukan secara daring termasuk di Universitas Jenderal Soedirman.  Pelaksanaan secara daring jelas mengurangi tujuan pelaksanaan Modul Nusantara yang ingin memaksimalkan ruang perjumpaan antar mahasiswa, menambah pemahaman, dan pengendapan makna toleransi.  Namun tim Modul Nusantara Unsoed yang terdiri dari Mia Fitria Agustina, S.S., M.A., Dr. Mite Setiansah, S.IP., M.Si., Uki Hares Yulianti. S.Pd., M.Pd.,  Indriyati Hadiningrum, SS, M.Pd., Dr. Wiwik Novianti, S.Sos., M.I.Kom., dan Gita Anggria Resticka S.S M.A serta 3 orang tutor mahasiswa bernama Trisnasari Wahyu Nurjannah, Siti Chofifah, dan Ovi Oktaviani; selalu berusaha untuk menciptakan suasana pertemuan yang menarik agar tidak membosankan sehingga tujuan tercapai.

“Salah satu usaha yang dilakukan adalah melakukan kerjasama dengan Diary Tour and Travel untuk memberikan pengalaman tour secara virtual. Kunjungan (Banyumas Old City), acara budaya (tradisi Jamasan di daerah Kalibeing Banyumas), hasil budaya (Tari Lengger Lanang), dan pengenalan masyarakat adat (Masyarakat Bonokeling) dikemas secara virtual sedemikian rupa agar mampu memberikan pengalaman yang setidaknya hampir sama dengan pengalaman secara luring,” ungkapnya.

Beberapa ahli juga diundang untuk mengisi acara daring ini seperti Ir Achmad Husein (Bupati Banyumas), Pdt Maria Puspitasari, S.Si. M.Ikom (Ketua BAMAG Kabupaten Banyumas), Rianto (penari dan koreografer), dan Erna Wardani, S.Pd., M.Hum. (Peneliti Batik Banyumas). Di acara refleksi tim juga mengundang dua pembicara muda yang luar biasa Brili Agung S.St., PAR, M.M. dan Irvan Oktavianto S.Sos M.Si.

Melalui rangkaian kegiatan modul nusantara ini, para peserta yang berasal dari berbagai kampus dari berbagai wilayah di Indonesia diharapkan dapat memaknai kebhinekaan lebih dalam dan memberikan kontribusi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

#unsoedmajuterus