Skip to main content
Submitted by android290374@… on 26 September 2022
Prof. Dr. Dra. Warsinah

Prof. Dr. Dra. Warsinah, lahir di Sleman, Oktober 1958. Menempuh program S1 Farmasi di Universitas Gadjah Mada sejak 1986, program S2 Lingkungan di Universitas Sebelas Maret. Dan program S3 Ilmu Farmasi di Universitas Gadjah Mada.

Prof. Dr. Dra. Warsinah memiliki beberapa riwayat penelitian; diantaranya pada tahun 2020 dengan judul Phytochemical Analysis and Antioxidant Activity of Brotowali (Tinospora crispa L. Mier) Stem, Phytochemical Analysis and Evaluation of Purified Extract of Tinospora crispa Stem for In Vivo Antihyperuricemic Effect, Anti-inflammatory Activity of Date Palm Seed by Downregulating Interleukin-1b, TGF-b, Cyclooxygenase-1 and -2: A Study Among Middle Age Women. Dua tahun setelahnya, beliau mempublikasikan jurnal berjudul The Phenolic Compounds of Ethanolic Extract of Date Seed (Phoenix dactylifera l.) Exert Hepatoprotective Activity on Rat Induced Carragenan dan The Antibacterial Activity of Acanthus ilicifolius L. n-Hexane Fraction.

Dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Biokimia, Prof. Dr. Dra. Warsinah mengambil tema penelitian mengenai pengembangan tanaman mangrove sebagai agen khemoprefensi kanker. Kematian akibat penyakit kanker menduduki peringkat ke-2 setelah penyakit kardiovaskuler. Terapi kanker yang sering digunakan dalam pengobatan kanker yaitu operasi, radioterapi, kemoterapi, imunoterapi, terapi gen, hemopoetik dan transpaltasi sel darah perifer (Bruguiera, 2020), akan tetapi terapi tersebut masih belum efektif. Indonesia tercatat sebagai negara yang memiliki jenis mangrove terkaya di dunia. Berbagai hasil penelitian menunjukkan potensi yang besar herbal Indonesia untuk dikembangkan menjadi obat antikanker baik tunggal maupun kombinasi dengan agen kemoterapiEkstrak mangrove menghambat proses transkripsi DNA dan RNA pada sintesis sel sehingga sel kanker tidak dapat berkembang sebagaimana mestinya.