Akademik, Berita

LPPM UNSOED Gelar Seminar Internasional Tentang Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim

[unsoed.ac.id, Kam, 26/09/24] Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unsoed kembali menggelar seminar internasional. Kali ini dengan tema “Empowering Vulnerable Communities in Adaptation to Climate Change”.

Ketua panitia Roy Andreas, S,Si. M.Si Ph,D yang juga selaku Kepala Pusat Energi Terbaru dan Terbarukan LPPM Unsoed mengatakan terkait dampak perubahan iklim yang mendesak dan meluas, seminar ini akan memberikan penekanan khusus pada bagaimana daerah pedesaan dapat beradaptasi dan memitigasi dampak tersebut.

“Seminar ini mempertemukan para ahli, praktisi, dan peneliti dari berbagai disiplin ilmu untuk membahas tantangan yang kompleks dan saling terkait yang dihadapi oleh masyarakat pedesaan di seluruh dunia. Konferensi ini bertujuan untuk mendorong solusi yang inovatif dan berkelanjutan melalui pendekatan holistik, dengan mengintegrasikan perspektif dari bidang pertanian, ekonomi, ilmu lingkungan, sosiologi, teknik, kesehatan, dan Pendidikan,” kata Roy.

“Seminar Internasional ini diselenggarakan sebagai rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-61 Unsoed. Semoga kedepannya Unsoed menjadi universitas yang mandiri, maju dan mendunia, sebagaimana motto universitas kita,” imbuhnya.

Sebagai informasi terkait kegiatan seminar ini jumlah artikel  sebanyak 529 judul, peserta yang akan hadir hampir sekitar 1000 peserta yang berasal dari berbagai negara seperti Indonesia, China, Jerman, Jepang, Vietnam, Sudan, dan lainnya.

Seminar dibuka oleh Rektor Unsoed yang diwakili oleh Wakil Rektor  Bidang Akademik / WR 1 Unsoed Dr. Ir. Noor Farid, M.Si.. Dalam pidato pembukaannya, beliau mengucapkan selamat datang di Seminar Internasional ke-7 tentang Pendekatan Multidisiplin untuk Pembangunan Pedesaan Berkelanjutan. Merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi Universitas Jenderal Soedirman untuk menjadi tuan rumah acara penting ini, yang mempertemukan para akademisi, praktisi, dan pembuat kebijakan dari seluruh dunia.

WR 1 menyampaikan bahwa tema konferensi tahun ini sangat penting dan tepat waktu. “Perubahan iklim, seperti yang kita semua tahu, telah berubah dari ancaman yang jauh menjadi kenyataan saat ini, yang mempengaruhi setiap sudut dunia. Namun, di daerah pedesaan, yang seringkali jauh dari pusat pengambilan keputusan kebijakan, dampak perubahan iklim dirasakan paling parah. Wilayah-wilayah ini, yang kaya akan keanekaragaman hayati dan warisan budaya, merupakan rumah bagi masyarakat yang rentan yang mata pencahariannya terkait dengan sumber daya alam,”jelas WR 1.

“Solusi untuk menghadapi tantangan perubahan iklim tidak bisa datang dari satu disiplin ilmu saja. Solusi tersebut membutuhkan kolaborasi lintas bidang-pertanian, ekonomi, sosiologi, ilmu lingkungan, kesehatan masyarakat, dan kebijakan,” tambahnya.

Sementara itu Ketua LPPM Unsoed Prof. Dr. Ir. Elly Tugiyanti, M.P.,IPU., ASEAN. Eng mengatakan Universitas Jenderal Soedirman, yang terletak di jantung pedesaan Indonesia, telah lama berkomitmen untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang mendukung pembangunan pedesaan yang berkelanjutan.

“Seminar ini merupakan sebuah platform untuk menginspirasi tindakan. Melalui dialog multidisiplin inilah kita dapat merumuskan strategi untuk memastikan bahwa pembangunan pedesaan tetap berkelanjutan dan inklusif, serta masyarakat diberdayakan untuk beradaptasi, berkembang, dan membentuk masa depan mereka sendiri dalam menghadapi perubahan iklim,” ujar Prof. Elly.

Seminar yang berlangsung selama dua hari (26 – 27 September 2024) di Hotel Java Heritage Purwokerto ini menghadirkan pembicara Assoc. Prof. Dr. Ngo Thi Phuong Lan (President of the University of Social Sciences and Humanities Ho Chi Minh City Vietnam), Prof. Dr. Zexun Wei (Deputy Director, First Institute of Oceanography, Ministry of Natural Resources, P.R. China), Prof. Ir. Totok Agung Dwi Haryanto, M.P., Ph.D. (Universitas Jenderal Soedirman), Dr. Maiko Nishi (United Nations University Tokyo, Japan), Dr. Sebastian C. A Ferse (Leibniz Centre for Tropical Marine Research, former FEC Executive Director, Germany), dan Prof. Chyan-Deng Jan (Dean of the College of Engineering National Cheng Kung University (NCKU) Tainan, Taiwan).

 

 

#unsoedmajuterus

#merdekamajumendunia