[unsoed.ac.id, Sen, 15/09/25] Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) kembali menunjukkan komitmennya dalam pengabdian dan kolaborasi nyata untuk pembangunan masyarakat. Memenuhi undangan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), jajaran pimpinan Unsoed turut membersamai kunjungan kerja Menteri Imipas dalam rangka Peresmian Kegiatan Ketahanan Pangan dan Penanaman Pohon Kelapa Serentak di Seluruh Indonesia, yang dipusatkan di Lapas Nusakambangan.
Hadir mewakili pimpinan Unsoed antara lain Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Ir. Noor Farid, M.Si; Ketua LPPM, Prof. Dr. Ir. Elly Tugiyanti, MP., IPU., ASEAN Eng; Pemulia Padi, Prof. Dr. Ir. Totok Agung DH., MP., Ph.D; serta para Wakil Dekan III dari Fakultas Pertanian dan Fakultas Peternakan.
Kegiatan tersebut secara langsung diresmikan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Jenderal Polisi (Purn) Drs. Agus Andrianto, SH., MH. Usai peresmian, rombongan Dirjen Pemasyarakatan bersama undangan meninjau sejumlah workshop yang menjadi bagian dari program Balai Latihan Kerja (BLK). Program BLK ini digiatkan sebagai sarana pelatihan dan pemberdayaan warga binaan pemasyarakatan (WBP), dengan fokus pada keterampilan produktif yang bermanfaat setelah mereka kembali ke masyarakat.
Unsoed sendiri telah menjalin kerja sama erat dengan Lapas Nusakambangan melalui pendampingan berbagai program BLK. Bidang yang digarap meliputi pengolahan pupuk organik, peternakan ayam, domba, dan sapi, serta budidaya padi, jagung, dan udang. Program ini menjadi wujud nyata pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat, sekaligus upaya mewujudkan “kampus berdampak”.
Dirjen Pemasyarakatan Kemenimipas, Drs. Mashudi, menuturkan bahwa berbagai BLK di Nusakambangan kini telah berkembang pesat. BLK Konveksi, misalnya, melibatkan 75 warga binaan dengan dukungan 103 mesin jahit. Sementara itu, BLK Pengolahan Sampah dioperasikan oleh 21 warga binaan dan mampu mengolah hingga 10 ton sampah per jam. Adapun BLK Pengolahan Pupuk Organik yang melibatkan 12 warga binaan diselenggarakan bersama Unsoed.
“Keberadaan BLK di Nusakambangan merupakan langkah strategis untuk memanfaatkan lahan produktif, meningkatkan kontribusi penerimaan negara bukan pajak (PNBP), serta memperluas kolaborasi dengan BUMN, swasta, dan perguruan tinggi,” ungkap Mashudi.
Melalui sinergi ini, Unsoed terus berperan aktif dalam mendukung kemandirian, pemberdayaan, dan ketahanan pangan, sekaligus memberi bekal keterampilan berharga bagi warga binaan pemasyarakatan.
#unsoed1963 #merdekamajumendunia