[unsoed.ac.id, Jum, 20/12/24] Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) mengirimkan tim untuk melakukan benchmark ke Badan Otonom dan Afiliasi Bisnis (BOAB) Universitas Negeri Semarang (Unnes). Benchmark selama dua hari (Kamis dan Jumat, 19-20 Desember 2024) ini bertujuan untuk menggali wawasan dan berbagi pengalaman dalam pengelolaan unit usaha bisnis perguruan tinggi, khususnya dalam konteks universitas yang telah berstatus Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH).
Tim Unsoed terdiri dari: Indah Nuraeni, S.TP., M.Sc., Nur Wijayanti, S.TP., M.P. dan Dr. Muhammad Yamin, S.IP., M.Si. pada kunjungan ini BOAB UNNES menyambut tim Unsoed dengan penuh hangat dan dalam suasana kekeluargaan yang diterima oleh Dr. Moh. Solehatul Mustofa MA selaku pimpinan BOAB Unnes dan Dr. Indah Anisykurillah. SE., M.Si.,Akt.
Pengalaman Berharga bagi UNSOED untuk Belajar
Benchmark yang dilakukan oleh Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) ke Badan Otonom dan Afiliasi Bisnis (BOAB) Universitas Negeri Semarang (Unnes) memberikan pengalaman berharga dalam mempelajari tata kelola bisnis perguruan tinggi yang telah berstatus Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH). Dalam kunjungan ini, tim Unsoed mendapatkan wawasan mendalam tentang strategi Unnes dalam merancang dan mengelola unit-unit bisnis yang tidak hanya berkontribusi pada kemandirian finansial universitas, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat sekitar.
Salah satu pelajaran penting yang diambil Unsoed adalah bagaimana Unnes memulai perjalanan bisnisnya dengan produksi kebutuhan konsumsi internal untuk mendukung kegiatan kampus. Namun, seiring waktu, Unnes menyadari tantangan dalam efisiensi dan efektivitas operasional, sehingga memilih mengalihkan strategi dari produksi menjadi perdagangan dengan menggandeng UMKM lokal. Langkah ini menjadi inspirasi bagi Unsoed untuk memikirkan pendekatan serupa yang dapat mendukung pengembangan unit bisnis dengan melibatkan potensi lokal di sekitar kampus.
Selain itu, Unsoed juga terkesan dengan inovasi Unnes dalam mengintegrasikan sistem keuangan yang transparan dan akuntabel. Proses pengelolaan bisnis yang melibatkan perhitungan laba rugi, pengelolaan tenaga kerja, serta pencatatan yang rapi menjadi elemen penting yang dapat diadopsi oleh Unsoed untuk memastikan keberlanjutan operasional unit bisnis di masa depan.
Komitmen Unnes dalam mendukung UMKM lokal melalui kemitraan strategis juga memberikan pandangan baru bagi Unsoed. Model kerja sama yang melibatkan pelatihan, inkubasi, hingga pengurusan perizinan usaha telah menciptakan ekosistem bisnis yang tidak hanya menguntungkan universitas, tetapi juga memperkuat ekonomi masyarakat sekitar. Pendekatan ini membuka peluang bagi Unsoed untuk merancang program serupa yang dapat memberikan dampak sosial dan ekonomi yang lebih luas.
Benchmark ini juga menjadi ajang bagi Unsoed untuk mempelajari pentingnya regulasi internal yang mendukung operasional unit bisnis. Kebijakan Unnes yang mengharuskan pemesanan konsumsi dari unit usaha internal, didukung oleh komitmen kuat dari pimpinan universitas, menjadi contoh nyata bagaimana regulasi dapat menjadi pendorong utama keberhasilan bisnis kampus.
Dengan pengalaman berharga ini, Unsoed mendapatkan inspirasi untuk mengembangkan unit bisnis yang tidak hanya fokus pada keberlanjutan finansial tetapi juga mampu menciptakan dampak positif bagi civitas akademika dan masyarakat sekitar. Kolaborasi dan pembelajaran dari Unnes diharapkan dapat menjadi langkah awal yang solid bagi Unsoed dalam memperkuat perannya sebagai institusi pendidikan yang inovatif, berdaya saing, dan berkontribusi dalam pemberdayaan ekonomi lokal.
#unsoedmajuterus
#merdekamajumendunia