Berita, Penelitian, Pengabdian, dan Inovasi

Jurusan Ilmu Gizi UNSOED Ambil Langkah Strategis Atasi Stunting Balita Melalui Edukasi Gizi Seimbang

[unsoed.ac.id, Rab, 04/09/24] Tim Pengabdian Masyarakat dari Jurusan Ilmu Gizi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) menggelar kegiatan edukatif yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu dalam mengelola gizi seimbang, Sabtu (31/8/2024). Kegiatan ini bertempat di Aula Balaidesa Sumbang Kabupaten Banyumas, ini dalam upaya serius mengatasi masalah stunting yang kerap melanda balita.

Teguh Jati Prasetyo, ketua Tim Pengabdian Masyarakat Jurusan Ilmu Gizi Unsoed, dalam sambutannya, menekankan pentingnya kerjasama lintas sektor dalam menghadapi masalah stunting. “Ini bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga masalah sosial dan ekonomi yang memerlukan dukungan dari semua pihak,” kata Teguh.

Ia berharap, kegiatan ini dapat menjadi langkah awal yang baik untuk terus dilaksanakan secara berkelanjutan. “Semoga dapat menginspirasi desa-desa lain untuk mengimplementasikan program serupa, menimbang bahwa keberhasilan penanganan stunting di satu desa bisa berdampak positif terhadap upaya serupa di wilayah lain. Kader posyandu yang telah mendapatkan pelatihan diharapkan menerapkan ilmu yang diperoleh tidak hanya saat sesi posyandu tetapi juga dalam kegiatan sehari-hari mereka di masyarakat,” harapnya.

Afina Rachma Sulistyaning, sebagai narasumber pertama, mengemukakan pentingnya penguatan kapasitas kader posyandu dalam teknik antropometri untuk memperoleh data yang akurat mengenai status gizi balita. “Dengan pemahaman yang mendalam tentang antropometri, kader dapat lebih efektif dalam mendeteksi dan menanggulangi kasus stunting di tingkat desa,” jelas Afina.

Izzati Nur Khoiriani, narasumber kedua, menambahkan bahwa porsi makanan yang tepat memiliki peran kritikal dalam menjamin asupan gizi yang memadai untuk balita. “Makanan yang seimbang bukan hanya mengisi perut, tapi juga memberikan gizi penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pengembangan optimal anak-anak kita,” ujar Izzati.

Pemerintah Desa dan Bidan Desa, sebagai pemangku kepentingan lokal, menyatakan dukungan penuh terhadap program ini. Mereka mengakui bahwa pendekatan holistik dan edukasi berkelanjutan kepada kader posyandu adalah kunci untuk mengatasi stunting di Desa Sumbang.

Selain sesi edukasi formal, kegiatan ini juga menyediakan ruang bagi kader posyandu untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman tentang tantangan yang mereka hadapi di lapangan, serta solusi yang mungkin diimplementasikan untuk mengatasi berbagai hambatan dalam pemenuhan gizi balita.

Dengan langkah strategis dan kolaborasi yang kuat antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat, Desa Sumbang berharap bisa meraih tujuan mulia untuk menghapuskan stunting dan membawa generasi penerus yang lebih sehat dan cerdas. Sebuah contoh nyata bahwa perubahan besar dimulai dari langkah-langkah kecil yang berarti.

#unsoedmajuterus

#merdekamajumendunia