Satgas PPKS Universitas Jenderal Soedirman menggelar pelatihan intensif bagi dosen, staf, tenaga pendidik dan mahasiswa mengenai konseling dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan kampus, Senin (18/11/24), sebagai salah satu bentuk komitmen Unsoed sebagai Kampus Aman dan Bebas dari Kekerasan Seksual. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam menangani kasus-kasus kekerasan seksual, serta memberikan dukungan yang tepat bagi korban kekerasan seksual di lingkungan Universitas dan tentunya akan membekali peserta dengan keterampilan praktis dan pengetahuan terkait penanganan kasus kekerasan seksual. Pelatihan dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni.
Kegiatan ini dinarasumberi oleh Bapak Zuhdan Aftrinanto, S.Psi., M.Psi., Psikolog dengan tema “Teknik Konseling Penanganan Kasus Kekerasan Seksual” dan Dr. Beny Timor Prasetyo, S.H., MH selaku Wakasat Reskrim Polresta Banyumas dengan materi “Penyidikan Tindak Pidana Kekerasan Seksual”. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Unsoed dalam menciptakan lingkungan akademik yang aman, inklusif, dan bebas dari segala bentuk kekerasan.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni dalam sambutannya mengatakan bahwa sebagai lembaga pendidikan, kami memiliki tanggung jawab moral untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi seluruh sivitas akademika Unsoed. Pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas kami dalam mendukung korban kekerasan seksual dan mencegah kejadian serupa terjadi di masa depan.
Pelatihan ini memiliki beberapa tujuan utama, antara lain :
- Meningkatkan Kesadaran
- Memahami berbagai bentuk kekerasan seksual dan dampaknya terhadap korban, serta mengenali tanda-tanda kekerasan yang sering kali tersembunyi.
- Memberikan Keterampilan Konseling
- Menyediakan teknik dan strategi konseling untuk membantu korban kekerasan seksual agar dapat menerima dukungan psikologis yang tepat.
- Meningkatkan Respon Kampus
- Menyusun dan menyempurnakan prosedur penanganan kasus kekerasan seksual di kampus, dari pelaporan hingga penyelesaian.
- Mengembangkan Budaya Peduli
Membangun budaya kampus yang lebih sensitif terhadap isu kekerasan seksual dan mendorong sivitas akademika untuk berperan aktif dalam mencegah dan menangani kekerasan seksual.
Baca juga : FISIP UNSOED Sukses Gelar Seminar Internasional ICPSH Ke-3
Pelatihan ini mencakup berbagai topik, di antaranya :
- Pemahaman Kekerasan Seksual : Bentuk-bentuk kekerasan seksual di kampus, termasuk kekerasan fisik, verbal, dan digital.
- Tindakan Penanganan Kekerasan Seksual : Langkah-langkah yang harus diambil oleh pendidik dan staf untuk menangani laporan kekerasan seksual secara tepat, aman, dan rahasia.
- Pendekatan Trauma-Informed : Teknik konseling yang berfokus pada pengertian dan penghargaan terhadap pengalaman trauma yang dialami korban.
- Advokasi dan Layanan Hukum : Memperkenalkan sistem pendukung yang tersedia, termasuk lembaga eksternal yang dapat memberikan bantuan hukum dan psikologis.
Pelatihan ini juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman serta tantangan dalam penanganan kasus kekerasan seksual di kampus.
Dengan pelatihan ini, diharapkan seluruh sivitas akademika Unsoed dapat lebih peka terhadap isu kekerasan seksual dan lebih siap dalam memberikan dukungan yang tepat bagi para korban. Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Unsoed dalam menerapkan kebijakan nol toleransi terhadap kekerasan seksual, serta menciptakan kampus yang aman dan nyaman bagi semua pihak. Unsoed berkomitmen menjadi kampus aman dan bebas dari kekerasan seksual.
#unsoed1963 #merdekamajumendunia