Berita

Kelas “Muntang PEKA” UKMPR UNSOED Bekali Kader Posyandu dengan Ilmu Pola Asuh untuk Cegah Stunting

[unsoed.ac.id, Kamis, 07/08/25] — Sebagai upaya menekan angka stunting di wilayah pedesaan, Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) dari Unit Kegiatan Mahasiswa Penalaran dan Riset (UKMPR) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) menyelenggarakan “Kelas Muntang PEKA (Muntang Peduli Keluarga)”. Kegiatan bertempat di Balai Desa Muntang, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, Senin (4/8/2025).

Kegiatan yang dihadiri oleh 19 kader posyandu ini menjadi wadah edukatif dalam meningkatkan pemahaman tentang pola asuh anak sebagai langkah preventif terhadap stunting. Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Desa Muntang Arif Budiarto, S.Pt., serta narasumber ahli dari Biro Psikologi Terapan Sakura Purwokerto, Kurniasih Dwi Purwanti, S.Psi., M.Psi., Psikolog.

Kepala Desa Muntang Arif Budiarto mengatakan pentingnya pola asuh. “Mengangkat tema pola asuh itu penting karena itu pekerjaan kita sebagai orang tua, dan di dunia ini tidak ada sekolah untuk orang tua. Orang tua belajar dari pengalaman,” kata Arif.

Ditambahkan oleh Arif, bahwa pendidikan karakter dan pola asuh berbasis kasih sayang perlu diperkuat sejak dini, serta mengkritisi dampak negatif penggunaan gawai dan sistem pendidikan yang terlalu menekankan calistung di usia dini.

Kelas Muntang PEKA merupakan bagian dari program kerja PPK Ormawa UKMPR 2025 yang difokuskan pada peningkatan kapasitas kader posyandu dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama terkait pentingnya pola asuh yang tepat dan gizi seimbang. Desa Muntang sendiri saat ini mencatat 12 kasus stunting, yang sebagian besar disebabkan oleh kurangnya pemahaman orang tua tentang pola pengasuhan dan nutrisi anak.

Sesi diawali dengan pre-test untuk mengukur pemahaman awal peserta, dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber. Uni, sapaan akrab pemateri, menyampaikan prinsip-prinsip pola asuh positif, strategi 5S (surveillance, support, stimulation, structure, sustenance), serta faktor-faktor yang memengaruhi pola asuh anak dari sisi orang tua maupun anak. Ia juga menyoroti pentingnya deteksi dini terhadap tanda-tanda “red flags” dalam tumbuh kembang anak.

Kegiatan berlangsung interaktif dengan banyak pertanyaan dari peserta, salah satunya terkait cara menyampaikan edukasi kepada orang tua tanpa menyinggung perasaan mereka. Uni menjawab bahwa kehadiran emosional orang tua sangat penting, dan kader harus tetap menyuarakan kebenaran meskipun tidak selalu mudah.

Kelas ditutup dengan post-test dan penyerahan sertifikat kepada pemateri. Diharapkan, melalui program ini, para kader dapat menjadi ujung tombak dalam pendampingan keluarga yang lebih bijak dan berdampak nyata dalam menurunkan angka stunting di Desa Muntang.

#unsoed1963#merdekamajumendunia