[unsoed.ac.id, Sen, 10/11/25] Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto dan Universitas Wijaya Kusuma (UNWIKU) Purwokerto bersinergi menjalankan Program Pemberdayaan Desa Binaan di Desa Winduaji, Kecamatan Paguyangan, Brebes.
Program ini difokuskan untuk mengoptimalkan ekonomi desa melalui dua sektor unggulan, yakni pengembangan pangan fungsional berbasis jamur tiram dan penguatan paket wisata di desa yang telah berstatus Desa Wisata tersebut.
Ketua Tim, Prof. Nuniek Ina Ratnaningtyas, M.S, menjelaskan, program ini menyasar langsung dua kelompok masyarakat, yaitu Kelompok “Tiram Agro Makmur” dan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Desa Winduaji. Kelompok jamur terdiri dari 16 orang petani jamur dan 6 orang pengusaha olahan jamur.
“Kelompok Tiram Agro Makmur yang terdiri dari petani dan pengusaha olahan, kami berikan pelatihan lengkap. Mereka diajari mulai dari budidaya, perawatan, penanganan pasca panen, sampai menjadi produk kuliner,” ujar Prof. Nuniek.
Prof. Dr. Ir. Hidayah Dwiyanti dosen Teknologi Pangan Unsoed menyebut usaha yang merupakan anggota tim menyampaikan bahwa kuliner jamur di Obyek Wisata Tuksirah sangat menjanjikan.
“Mitra akan kami ajari membuat aneka olahan seperti bakso jamur kuah maupun bakar, sate jamur, dan produk olahan lain. Ini bisa dinikmati langsung di lokasi wisata maupun dibawa pulang sebagai oleh-oleh khas,” jelasnya.
Dari sisi digitalisasi dan kelembagaan, Dr. Lasmedi Afuan, S.T., M.Cs dari Prodi Informatika Unsoed menekankan pentingnya promosi digital. Terlebih, Desa Winduaji telah ditetapkan sebagai desa wisata berdasarkan SK Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Brebes No 556/0206/2018 dan Keputusan Bupati Brebes No 430/357 Tahun 2020. “Website pariwisata sangat dibutuhkan untuk promosi. Selain itu, POKDARWIS yang ada juga perlu direorganisasi dan diperkuat kelembagaannya agar lebih efektif,” ungkap Dr. Lasmedi.
Disamping itu Pokdarwis yang telah terbentuk berdasarkan SK Dinbudpar Kab Brebes No 556 Tahun 2017 juga sudah tidak efektif sehingga perlu dilakukan reorganisasi dan penguatan kelembagaan. Dr. Isnaeni Rokhayati, S.E., M.Si dari FEB UNWIKU menambahkan, kedua kelompok dampingan sangat membutuhkan penguatan manajemen. “Kami memberikan pembinaan manajemen usaha dan manajemen kelompok agar usaha mereka lebih terkelola dengan baik,” tuturnya.
Untuk memberikan wawasan dalam mengoptimalkan potensi desa Kelompok Pokdarwis telah dibawa studi banding ke RM Jejamuran di Sleman Yogyakarta pada tanggal 27 September 2025 sedangkan Kelompok “Tiram Agro Makmur” telah diajak studi banding ke CV Asa Agro Corporation di Cianjur pada hari sabtu tanggal 3 Oktober 2025.
Dukungan Penuh Pemdes
Program pemberdayaan ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Desa Winduaji. Kepala Desa Winduaji, H. Abdurahman, mengungkapkan pihaknya mengalokasikan dana desa sebesar Rp 124.554.000 untuk mendukung program tersebut.
“Dana desa kami gunakan untuk membangun infrastruktur fisik, seperti kumbung jamur, warung kuliner, dan display produk jejamuran di Obyek Wisata Tuksirah,” kata H. Abdurahman.
Ia merinci, pembangunan fisik disediakan oleh desa di atas tanah Perhutani yang dikelola untuk wisata, sedangkan semua alat, bahan, dan keperluan operasional difasilitasi oleh Tim PDB melalui dana program.
- Abdurahman menyampaikan apresiasi dan terima kasih mendalam kepada LPPM UNSOED, LPPM UNWIKU, serta Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kemendikbud Ristek yang telah memberikan bantuan pendanaan, tenaga, dan pikiran.
“Kegiatan ini berjalan lancar dan memberikan manfaat yang sangat besar bagi peningkatan ekonomi masyarakat Desa Winduaji,” tutupnya.
#unsoed1963#merdekamajumendunia
