[unsoed.ac.id, Sen, 26/08/24] 50 Kader Kartini “Jogo Tonggo” yang berjumlah 50 warga desa banteran terdiri dari 25 wanita usia produktif dari RW 2 dan 25 wanita usia produktif dari RW 3, Sabtu (24/8/2024) dilantik oleh kepala dusun 1, Suratno.
Kader Kartini “Jogo Tonggo” ini akan menjadi kunci keberhasilan bagi desa Banteran dalam kasus hipertensi dan diabetes melitus kedepannya, melalui rangkaian edukasi dalam program kerja Tim PPK Ormawa Himpunan Mahasiswa Jurusan Keperawatan (HMJK), FIKes Unsoed.
Mengusung nama Kartini “Jogo Tonggo” dengan filosofi yang menarik dibaliknya, nama Kartini “Jogo Tonggo” tersendiri mengartikan “kartini” sebagai perwujudan dari wanita yang berpengaruh dan memiliki peran yang besar di masyarakat, yang sejalan dengan sekolah perempuan yang diusung oleh tim ppk ormawa HMJK, serta “jogo tonggo” tersendiri sebagai representasi dari tujuan utama para kader sekaligus menjadi ciri khas daerah yang menjadi tempat pelaksanaan ppk ormawa HMJK.
Jogo Tonggo diambil dari bahasa jawa yang berarti “menjaga tetangga” dalam artian kader kartini jogo tongo hadir dengan membawa filosofi yang mengakar pada setiap jiwa untuk meningkatkan kualitas kesehatan di desa banteran,
Kegiatan yang berlangsung dari pukul 15.30 WIB sampai 17.00 WIB berlangsung dengan lancar, dengan jumlah partisipan dan tamu undangan yang memenuhi target, sehingga nilai-nilai yang disisipkan pada saat prosesi pelantikan berlangsung, dapat tertanam pada setiap kader kartini jogo tonggo, dengan terlantiknya kader kartini jogo tonggo yang diketuai oleh Ibu Lili kurniati dan berlaku sejak 24/08/2024, diharapkan selama pelaksanaan program ppk ormawa berlangsung kader dapat kooperatif dan menjaga konsistensi sebagai upaya pembentukan kader kesehatan yang berkualitas untuk kemajuan desa banteran dalam sektor kesehatan, khususnya dalam upaya menurunkan angka hipertensi dan diabetes melitus di desa Banteran.
#unsoedmajuterus
#merdekamajumendunia