[unsoed.ac.id, Ming, 07/09/25] Tim mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah nasional. Dalam ajang Lomba Produk Inovasi Nasional 2025 yang diselenggarakan Universitas Terbuka, tim UNSOED berhasil meraih Juara 3 melalui karya inovatif bertajuk “Game Sign Steps: Transformasi Literasi Digital Ramah Tuli Melalui Media Edukatif Interaktif” pada kategori Inovasi Pendidikan Berkualitas.
Tim beranggotakan Ahmad Arijal Lutfi, S.Kom; Haniyah Rizki Oktaviani, S.I.Kom; La Ode Muhammad Rizal Sangkalibu, S.I.Kom; Muhamad Muzakir, S.I.Kom; dan Pandika Adi Putra, S.Sos., dengan bimbingan Prof. Dr. Mite Setiansah, S.IP., M.Si. Menariknya, seluruh anggota juga aktif dalam Komunitas Lentera Digital, sebuah gerakan mahasiswa yang konsisten menyuarakan pentingnya literasi digital sebagai penerang bagi masyarakat.
Perjalanan inovasi Sign Steps berawal dari serangkaian observasi lapangan di Yogyakarta bersama komunitas teman tuli, yang dilanjutkan dengan observasi di Purwokerto untuk menelaah praktik literasi digital di kalangan masyarakat umum. Temuan dari dua lokasi tersebut menjadi landasan dalam merancang permainan edukatif berbasis ular tangga dengan bahasa ramah tuli dan visual yang komunikatif, sehingga lebih mudah dipahami oleh pengguna.
Setelah proses desain, tim menyusun proposal sekaligus menghasilkan video profil inovasi yang digarap secara profesional. Karya ini berhasil mengantarkan mereka menuju babak grand final untuk mempresentasikan produk di hadapan tiga profesor yang bertindak sebagai dewan juri. Pada tahap akhir, tim UNSOED dinyatakan sebagai salah satu dari tiga karya terbaik nasional, sekaligus menjadi satu-satunya tim dari rumpun ilmu sosial yang masuk jajaran tiga besar.
Selain menjadi media pembelajaran inklusif, Sign Steps juga dinilai strategis karena mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals), terutama poin ke-4 (pendidikan berkualitas) dan ke-10 (mengurangi kesenjangan).
“Game Sign Steps ini merupakan gagasan manusiawi yang bertujuan memberikan akses setara kepada teman tuli dalam memperoleh literasi digital. Hal itu menjadi bentuk dukungan terhadap Sustainable Development Goals” ungkap Ahmad Arijal Lutfi, ketua tim inovasi.
Senada dengan itu, Pandika Adi Putra menambahkan bahwa permainan edukasi ini menghadirkan pengalaman belajar berbasis games dengan bahasa isyarat dan desain visual yang ramah, sehingga pesan literasi digital dapat tersampaikan secara efektif. Hal itu disampaikan dihadapan dewan juri saat sesi presentasi produk.
Sebagai dosen pembimbing, Prof. Dr. Mite Setiansah menekankan pentingnya pendekatan inklusi dalam pendidikan digital. “Setiap orang berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjadi manusia yang terliterate. Inklusi berarti membuka jalan agar setiap individu, tanpa terkecuali, mampu memahami, mengolah, dan memanfaatkan informasi demi kehidupan yang lebih bermartabat,” jelasnya.
Sign Steps mengintegrasikan prinsip SIGN (Salah Informasi, Gagal Navigasi) dengan pendekatan STEPS (Simak, Teliti, Evaluasi, Putuskan, Sebarkan). Permainan ini dirancang untuk mengajarkan masyarakat, khususnya teman tuli, cara mengenali hoaks, penipuan digital, pinjaman ilegal, dan konten berbahaya melalui media edukatif yang menyenangkan.
Prestasi ini tidak hanya mencerminkan kapasitas akademik mahasiswa UNSOED, tetapi juga komitmen kampus dalam melahirkan inovasi yang inklusif dan berdaya guna. Capaian tim Sign Steps menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa UNSOED mampu menghadirkan solusi kreatif atas persoalan literasi digital, sekaligus memperkuat kontribusi ilmu sosial dalam menjawab tantangan masyarakat.
Karya inovatif bertajuk Game Sign Steps
Presentasi karya inovasi Game Sign Steps
#unsoed1963#merdekamajumendunia