Berita

LPPM UNSOED Bina Petani Jamur Berkah Nurmushroom Majenang, Perkuat Ketahanan Pangan Desa

[unsoed.ac.id, Kam, 25/09/25] Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) terus memperkuat kiprahnya dalam bidang ketahanan pangan nasional. Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Unsoed yang diketuai oleh Dr. Puji Lestari melaksanakan pembinaan pada Kelompok Petani Jamur Berkah Nurmushroom di Desa Mulyasari, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap.

Program ini merupakan bagian dari pendanaan Kemitraan Masyarakat dari Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek RI. Kegiatan meliputi pelatihan budidaya jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus), pengelolaan kumbung, alih teknologi pengendalian hama, hingga pemberian bantuan peralatan medium tanam. Serah terima bantuan dilaksanakan pada Minggu, 21 September 2025.

Prof. Dr. Nuraeni Ekowati, pakar budidaya jamur Unsoed, menjelaskan pentingnya jamur tiram sebagai pangan sehat bergizi tinggi.

“Jamur pangan mengandung senyawa bioaktif seperti antimikroba, antioksidan, antikanker, hingga immunomodulator. Sangat cocok dikonsumsi karena dapat meningkatkan imunitas tubuh,” ungkapnya.

Di sisi lain, kebutuhan pasar jamur di wilayah Majenang sangat tinggi. Nurkustanto, Ketua Kelompok Berkah Nurmushroom, menyebut bahwa permintaan mencapai rata-rata 2 kwintal per hari. Namun, produksi lokal baru mampu memenuhi sekitar 120 kilogram.

“Dengan pendampingan dari Unsoed, kami berharap kapasitas produksi dapat meningkat sehingga mampu memenuhi pasar Majenang dan daerah lain yang masih kekurangan pasokan,” ujarnya.

Selain manfaat kesehatan, usaha budidaya jamur juga berpotensi meningkatkan kesejahteraan keluarga. Hal ini ditegaskan oleh Monica Rosiana, S.E., M.Si., anggota Tim PkM dari Fakultas Bisnis Unsoed.

“Jamur tiram tidak hanya penting untuk ketahanan pangan keluarga, tetapi juga punya prospek bisnis menjanjikan jika ditekuni secara serius,” jelasnya.

Lebih lanjut, Prof. Dr. Sri Lestari selaku penghubung Tim PkM menekankan bahwa pembinaan usaha jamur oleh dosen Unsoed tidak hanya dilakukan di Majenang, melainkan juga di wilayah Winduaji. “Ini adalah bukti bahwa Unsoed hadir untuk benar-benar berdampak pada masyarakat sekitar,” tegasnya.

Melalui kegiatan ini, Unsoed mendukung arah kebijakan pemerintah menuju swasembada pangan nasional. Program ini sejalan dengan komitmen Presiden Republik Indonesia untuk menjadikan desa sebagai pilar ketahanan pangan dan memperkuat pondasi menuju Indonesia Emas 2045.

Dengan sinergi antara perguruan tinggi, masyarakat, dan pemerintah, diharapkan kelompok usaha jamur di Majenang dapat berkembang lebih optimal. Kehadiran Unsoed sekaligus menjadi dorongan agar desa semakin mandiri, produktif, dan mampu menjadi bagian penting dari lumbung pangan nasional.

#unsoed1963#merdekamajumendunia