Berita

LPPM Unsoed–FIO China Dorong Perlindungan Habitat Laut Dalam di Cilacap

[unsoed.ac.id, Sel, 25/11/25] Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jenderal Soedirman bekerja sama dengan First Institute of Oceanography (FIO), Ministry of Natural Resources of the People’s Republic of China, menggelar kegiatan Community Service bertajuk Deep Sea Habitat Protection, Selasa (18/11/2025). Kegiatan yang berlangsung di Ruang Pertemuan Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap ini melibatkan para pelaku usaha penangkapan ikan, dengan fokus memperkuat perlindungan habitat laut dalam sebagai bagian dari keberlanjutan sektor perikanan.

Acara dibuka oleh Mukti Trenggono selaku perwakilan LPPM Unsoed, kemudian dilanjutkan sambutan dari Prof. Liu Yonggong, Professor dari China Agricultural University. Pada kesempatan tersebut, Daniel Wahyu Setyawan mewakili Kepala Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap turut menegaskan pentingnya kolaborasi internasional bagi peningkatan kapasitas pengelolaan perikanan lokal yang berkelanjutan.

Terdapat tiga sesi materi utama yang disajikan dari perspektif ilmiah hingga praktis. Sesi pertama menghadirkan Fang Shuo dari FIO China dengan materi Protection of Deep-Sea Habitats: Guardian of the Hidden Oasis of Life on Earth. Ia memaparkan kekayaan biodiversitas laut dalam, ancaman yang dihadapi ekosistem tersebut, serta urgensi upaya perlindungan jangka panjang.

Sesi kedua disampaikan oleh Rizqi Rizaldi Hidayat, dosen Ilmu Kelautan Unsoed, bertema Deep Sea Noise Pollution. Materi ini menguraikan dampak kebisingan kapal dan aktivitas industri terhadap perilaku ikan serta organisme laut dalam yang sangat sensitif terhadap perubahan suara di lingkungannya.

Materi ketiga oleh Mukti Trenggono mengangkat Practical Deep Sea Habitat Protection. Sesi ini menekankan langkah-langkah langsung yang dapat diterapkan pelaku usaha, seperti teknik penangkapan ikan berkelanjutan, upaya mengurangi tekanan manusia, serta perlindungan kawasan sensitif di perairan laut dalam.

Selain para narasumber, kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa, antara lain Della Selvia Syahroni dan Annisa Puspadewi M (S1 Ilmu Kelautan), serta Yogi Satrio (S2 Bioteknologi Pertanian Unsoed). Dr.rer.nat. Riyanti selaku salah satu tim pelaksana menyampaikan bahwa program ini menghadirkan perpaduan pengetahuan internasional dan nasional untuk membantu pelaku usaha perikanan memahami kerentanan ekosistem laut dalam. “Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran pelaku usaha terhadap bahaya gangguan akustik dan mendorong praktik penangkapan yang lebih ramah lingkungan,” ujarnya.

Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, Cilacap sebagai salah satu pusat industri perikanan nasional diharapkan mampu memperkuat sinergi antara sains, kebijakan, dan praktik lapangan dalam menjaga keberlanjutan sumber daya ikan laut dalam.

#unsoed1963 #merdekamajumendunia