[unsoed.ac.id, Jum, 07/02/25] Sebanyak 22 mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) tengah menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional di Semenanjung Malaysia untuk periode Januari–Februari 2025. Kegiatan ini berlangsung di delapan lokasi yang tersebar di delapan Sanggar Bimbingan di Kuala Lumpur dan sekitarnya, dengan lokasi terjauh di pedesaan Tanjong Malim, sekitar 100 km dari ibu kota Malaysia.
Para mahasiswa KKN Unsoed bertugas untuk mengabdi dan mendampingi anak-anak buruh migran dalam belajar membaca, menulis, dan berhitung. Program LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) Unsoed ini bertujuan untuk memberikan akses pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak di komunitas buruh migran serta memperkuat keterampilan literasi mereka.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Internasional Unsoed, Ahmad Sabiq, yang juga merupakan dosen FISIP Unsoed, melakukan monitoring dan evaluasi (monev) langsung program mahasiswa KKN di lokasi-lokasi KKN tersebut selama satu pekan. Selain itu, Ahmad Sabiq sekaligus melakukan pengabdian masyarakat di tiga Sanggar Bimbingan, yakni di Gombak, Hulu Langat, dan Beranang.
Baca juga : Dosen UNSOED dan Blue Seed Indonesia Ungkap Potensi Besar Pengembangan Tambak Udang Berkelanjutan di Berau
Dalam kegiatan pengabdian tersebut, Ahmad Sabiq dan mahasiswa berkolaborasi dengan Nurahmani, seorang aktivis Bank Sampah Griya Satria Purwokerto, untuk menyampaikan kesadaran tentang peduli lingkungan kepada anak-anak sanggar. Kegiatan ini dikemas secara menarik dengan metode storytelling fabel, menggunakan tokoh-tokoh yang familiar bagi anak-anak, seperti Kancil, Monyet, Kelinci, dan Kura-kura. Melalui cerita-cerita tersebut, anak-anak diajak untuk memahami pentingnya menjaga lingkungan dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami.
“Kami ingin menanamkan nilai-nilai kepedulian lingkungan sejak dini kepada anak-anak di komunitas buruh migran. Dengan pendekatan yang interaktif dan menyenangkan yang dilakukan mahasiswa peserta KKN, diharapkan pesan ini lebih mudah diterima dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Ahmad Sabiq.
Sementara itu, salah satu mahasiswa peserta KKN di lokasi Gombak, Azizah, mengungkapkan antusiasmenya dalam program ini. “Mengajar anak-anak buruh migran di Sanggar Bimbingan memberi banyak pengalaman berharga bagi kami. Kami belajar banyak tentang ketangguhan mereka dalam menuntut ilmu di tengah keterbatasan,” ujarnya.
Mahasiswa Unsoed akan menjalankan program KKN Internasional ini hingga pertengahan Februari 2025. Melalui kegiatan ini, diharapkan para mahasiswa tidak hanya memberikan manfaat bagi komunitas buruh migran, tetapi juga memperoleh pengalaman berharga dalam pengabdian lintas negara.

Pendampingan dan Bimbingan oleh mahasiswa KKN
#unsoed1963#merdekamajumendunia