Berita

Mahasiswa KKN-PMM UNSOED Olah Limbah Feses Ternak Jadi Pupuk Organik Cair

[unsoed.ac.id, Sel, 29/07/25] Sebanyak dua puluh mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)  yang sedang menjalankan Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (KKN-PMM), melaksanakan program kerja pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari limbah feses ternak di Desa Kalikuning Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Kegiatan ini berlangsung sejak 10 Juli hingga 13 Agustus 2025.

Program ini merupakan aktivitas nyata bersama masyarakat, dalam mengaplikasikan ipteks di desa Kalikuning, dalam menyeimbangkan lingkungan. Kehadiran mahasiswa diharapkan akan memberikan manfaat langsung serta membawa dampak positif bagi pembangunan dan kesejahteraan warga desa. 

Program ini diinisiasi sebagai bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi di tengah masyarakat. Fokus utama kegiatan adalah pemanfaatan limbah peternakan, yang selama ini belum dikelola secara optimal dan menimbulkan permasalahan lingkungan, seperti bau tak sedap dan potensi penyebaran penyakit.

Menanggapi permasalahan tersebut, Prof, Dr. Ir. Elly Tugiyanti MP IPU, ASEAN Eng,  Sri Hartini, S.H., M.H, dari Unsoed bersama Sully Kemala Octisari M.Sc. Ak S.E., menginisiasi kegiatan KKN-PMM dengan tema Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Feses Ternak sebagai Langkah Ekologis.

“Pendampingan pemberdayaan masyarakat melalui pembuatan pupuk organik cair dari feses ternak  sebagai upaya  pemanfaatan limbah ternak menjadi produk bernilai guna tinggi sekaligus mendukung peningkatan ketahanan pangan mandiri serta kualitas pangan lokal,” kata Prof Elly.  

Acara ini diikuti oleh 24 warga, yang mewakili Karang Taruna, Bum Desa, kelompok tani, dan peternak.Acara ini diawali sosialisasi yang disampaikan oleh Della Narindra Putri dan Almaas Fakhri Mushaddaq mahasiswa Fakultas  Peternakan.

Della mengatakan POC merupakan larutan dari hasil pembusukan bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, limbah agroindustri, kotoran hewan, yang memiliki kandungan lebih dari satu unsur hara.

“Proses tersebut menghasilkan larutan yang kaya akan berbagai unsur penting, termasuk nitrogen, fosfor, kalium, enzim, serta hormon yang mendukung pertumbuhan tanaman,” jelas Della.

Pemanfaatan limbah ternak menjadi POC merupakan contoh konkret penerapan prinsip ekonomi sirkular dan pertanian berkelanjutan, yang mana limbah tidak lagi dipandang sebagai sampah, tetapi sebagai sumber daya yang dapat dikembalikan ke ekosistem pertanian untuk memperbaiki kesuburan tanah, meningkatkan hasil panen, serta menghasilkan sayuran dengan kandungan nutrisi yang lebih tinggi.

Dengan demikian, wujud implementasi edukasi dan praktik pembuatan POC diharapkan dapat  mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, pada masyarakat Desa Kalikuning.

#unsoed1963#merdekamajumendunia