Kepakaran Genetika untuk Kembangkan Tanaman Obat
Lahir pada Agustus 1959 di Purwokerto, Prof. Dr. Agus Hery Susanto, M.S. menyelesaikan jenjang pendidikan S1 Jurusan Biologi di Universitas Jenderal Soedirman pada tahun 1983 dan jenjang magister pada tahun 1990 di Universitas Padjajaran dengan fokus studi Ilmu Tanaman. Sebelum dinobatkan sebagai guru besar pada tahun 2022, beliau menempuh pendidikan doktoral Jurusan Biologi di Universitas Jenderal Soedirman pada tahun 2018.
Fokus penelitian Prof. Dr. Agus Hery Susanto, M.S. Â adalah bidang genetika, khususnya genetika tumbuhan. Beliau mengatakan bahwa sejak menjadi dosen di Unsoed pada tahun 1986, beliau mulai menggeluti berbagai macam riset di bidang genetika, sementara fokusnya masih agak luas, mencakup genetika hewan, mikroba, ikan maupun tumbuhan. Kemudian, kurang lebih pada tahun 2015, beliau baru mulai mengerucutkan fokus riset di bidang genetika tumbuhan, dan menjelang studi S3 nya beliau mulai meneliti tentang genetika populasi tumbuhan. Beberapa penelitian yang dilakukan Prof. Dr. Agus Hery Susanto, M.S. fokus meneliti tentang genetika populasi Catarantus (tapak dara) sebagai tanaman obat. Pada penelitiannya itu beliau bekerja sama dengan bidang farmasi. Sementara beberapa penelitiannya yang lain bekerja sama dengan dosen dari Fakultas Pertanian Unsoed, khususnya bidang pemuliaan tanaman.
Prof. Dr. Agus Hery Susanto, M.S memiliki beberapa buku yang diterbitkan, ada yang merupakan buku teks dan ada pula yang berupa buku ajar. Buku teks karyanya yang berjudul Genetika diterbitkan oleh CV. Graha Ilmu pada tahun 2011, sedangkan buku ajar Genetika diterbitkan oleh Unsoed Press sebagai bahan ajar keperluan kuliah berisi materi dan juga soal serta kunci jawaban. Beliau juga pernah meraih Unsoed Award pada bidang pengembangan pembelajaran mata kuliah genetika pada tahun 2015. Hibah penelitian nasional dari Ditjen Dikti yang pernah diraih olehnya adalah hibah bersaing dan hibah fundamental dengan beliau sebagai ketua tim pada tahun 2005. Sebagai peneliti sekaligus inventor di bidang genetika, beliau telah memiliki 10 nomor asesi sekuensi DNA yang sangat berpotensi untuk dipatenkan. Selain menjadi peneliti, beliau juga pernah menjadi reviewer di jurnal internasional, seperti UNS International Scopus dan Jurnal MIPA Internasional, dan dewan editor Majalah Biologi Biosfera.