Mendalami Taksonomi Hewan untuk Budidaya dan Koservasi Ikan Air Tawar
Prof. Dr. Agus Nuryanto, S.Si. M.Si menyelesaikan pendidikan sarjana (S.Si) di Universitas Jenderal Soedirman tahun 1994, magister (M.Si) di Institut Pertanian Bogor tahun 2000, dan doktor di Institut Pertanian Bogor tahun 2008. Saat menempuh pendidikan sarjana beliau menjadi Awardee Beasiswa Ikatan Dinas dari pemerintah. Kemudian saat menjalani program magisternya, beliau dinaungi oleh Beasiswa Program Pasca Sarjana (BPPS). Setelah itu, beliau menerima Beasiswa DAAD Sandwich Programme ke University of Bremen (Jerman) ketika menempuh pendidikan doktor. Setelah menjadi dosen di Unsoed sejak tahun 1997, Prof. Dr. Agus Nuryanto, S.Si. M.Si. dikukuhkan sebagai guru besar di bidang Ilmu Taksonomi Hewan di Universitas Jenderal Soedirman pada 8 Desember 2020.
Prof. Dr. Agus Nuryanto, S.Si. M.Si. telah melakukan banyak penelitian. Sebagian besar fokus risetnya di bidang taksonomi (sistematika) hewan dengan objek penelitian paling banyak terhadap ikan dan beberapa tahun ke belakang juga meneliti Crustaceae. Beliau mengemukakan bahwa minat riset terhadap objek ikan telah dimiliki sejak pendidikan sarjananya. Fokus tersebut dipilih karena beliau mendapatkan penugasan ketika menjadi dosen harus in line dengan program sarjananya (beasiswa yang beliau dapat saat S1 mewajibkan penerimanya untuk menjadi dosen). Selain alasan tersebut, beliau memang sudah memiliki interest dan curiosity yang tinggi terhadap ikan sejak kecil.
Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Dr. Agus Nuryanto, S.Si. M.Si menyampaikan tentang sistematika secara umum berjudul “Mengungkap Identitas, Menuai Manfaatâ€. Beliau mengemukakan bahwa penelitiannya tersebut dapat membantu orang lain memahami identitas (identifikasi baik secara morfologi maupun molekuler) hewan agar selanjutnya dapat dimanfaatkan dalam menyusun upaya yang tepat ketika melakukan konservasi. Beliau mengaitkan Covid-19 sebagai latar belakang dalam orasi ilmiahnya karena konsep yang serupa ketika mendeteksi positif atau tidaknya seseorang menderita covid maka penting untuk dilakukan identifikasi RNA (virus). Sedangkan DNA untuk identifikasi pada hewan. Hal tersebut sangat penting untuk memahami status spesies dalam suatu organisme guna mengetahui bagaimana budidaya dan konservasi hewan tersebut ke depannya.
Prof. Dr. Agus Nuryanto, S.Si. M.Si memperoleh grant penelitian dari Nagao Environmental Foundation (NEF) Jepang untuk penelitian sistematika ikan air tawar seluruh Jawa pada tahun 2010-2012. Grant lainnya yang sering didapatkan oleh beliau adalah dari Dikti (Direktorat Riset & Pengabdian Masyarakat) mulai tahun 2018, dan dari BLU Unsoed sejak tahun 2010 hingga saat ini. Beliau memiliki inistiatif yang tinggi dan rajin dalam memublikasikan hasil risetnya baik skala nasional maupun internasional. Beliau mengatakan bahwa tiap tahunnya selalu melakukan publikasi dan pernah memublikasikan lima judul dalam satu tahun. Beberapa artikel jurnal tersebut dipublikasikan di Journal of Moluscan Studies, International Journal of Marine Science, Malaysian Applied Biology, Egyptian Journal of Biology and Fishieris, dsb.
Prof. Dr. Agus Nuryanto, S.Si. M.Si juga turut aktif menjadi reviwer jurnal nasional maupun internasional. Salah satu jurnal yang dikelola oleh beliau sebagai dewan pengelola yaitu Jurnal Iktiologi Indonesia (versi Indonesia dan Inggris). Tidak terhitung, beliau sudah menjadi reviewer artikel maupun jurnal yang terindeksasi oleh Scopus. Untuk artikel internasional yang telah direview oleh beliau diantaranya adalah BioInflation dan Molecular Ecology. Selain itu, beliau juga pernah dipercaya untuk menjadi penguji thesis pada mahasiswa magister di Vrije Universiteit Brussel, Belgia.