Kembangkan Tanaman Mangrove sebagai Agen Khemoprevensi Kanker
Setelah menyelesaikan program S1 Farmasi di Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Dra. apt. Warsinah, M.Si yang lahir di Sleman yang lahir pada Oktober 1958 melanjutkan pendidikan pascasarjana di program S2 Lingkungan di Universitas Sebelas Maret dan kemudian pendidikan doktoral di program S3 Ilmu Farmasi di Universitas Gadjah Mada.
Sejak tahun 1987 Prof. Dr. Dra. apt. Warsinah, M.Si telah menjadi dosen tetap di Universitas Jenderal Soedirman. Selama mengabdi di Unsoed, beliau telah banyak melakukan riset; salah satu diantaranya adalah riset pada tahun 2020 yang berjudul “Phytochemical Analysis and Antioxidant Activity of Brotowali (Tinospora crispa L. Mier) Stemâ€, “Phytochemical Analysis and Evaluation of Purified Extract of Tinospora crispa Stem for In Vivo Antihyperuricemic Effectâ€, “Anti-inflammatory Activity of Date Palm Seed by Downregulating Interleukin-1b, TGF-bâ€, dan “Cyclooxygenase-1 and -2: A Study Among Middle Age Womenâ€. Dua tahun setelahnya, beliau mempublikasikan artikel jurnal berjudul The Phenolic Compounds of Ethanolic Extract of Date Seed (Phoenix dactylifera l.) Exert Hepatoprotective Activity on Rat Induced Carragenan dan The Antibacterial Activity of Acanthus ilicifolius L. n-Hexane Fraction.
Dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Biokimia, Prof. Dr. Dra. apt. Warsinah, M.Si menekuni tema penelitian mengenai pengembangan tanaman mangrove sebagai agen khemoprevensi kanker. Beliau juga melakukan riset formulasi gel ekstrak etanolik  sebagai terapi luka sayat dan luka bakar menggunakan mangrove jenis spesies Rhizophora mucronata, Avicennia marina, Bruguiera gymnorrhiza, dan Acanthus ilifolius. Saat ini beliau sedang mendaftarkan Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) riset temuan beliau yaitu penggunaan kulit batang Rhizophora sebagai pewarna bibir alami dalam bentuk lipstik.
Dalam orasi ilmiahnya Prof. Dr. Dra. apt. Warsinah, M.Si menyampaikan judul “Tantangan Pengembangan Tanaman Mangrove sebagai Agen Khemoprevensi Kankerâ€. Disampaikan bahwa banyaknya informasi tentang aktivitas dan sasaran molekul senyawa bahan alam dalam pengobatan kanker yang didukung oleh studi reseptor yang terlibat dalam proses karsinogenesis memungkinkan penelitian cancer targeted therapy yang menjanjikan. Penemuan senyawa-senyawa baru pada tanaman berpotensi memberikan kekayaan pustaka kimia yang bermakna untuk pengembangan obat antikanker. Studi komputasi akan menghasilkan prediksi molekul aktif baru sehingga dapat digunakan untuk penemuan dan pengembangan obat baru yang memiliki aktivitas kemopreventif dan antikanker secara efektif dan efisien. “Oleh karena itu, fokus pengembangan obat perlu segera disempurnakan, dari pengembangan produk herbal dan senyawa sintetik secara konvensional menuju ke riset biomedik modern melalui paradigma translational research,†ungkap Prof. Warsinah.
Hilirisasi penelitian Prof. Dr. Dra. apt. Warsinah, M.Si dimanfaatkan dalam pembuatan  formulasi jamu oleh para pengrajin jamu di  Desa Sumbang, Kabupaten Banyumas. Guru besar yang memiliki jiwa peneliti sejak usia muda ini banyak menerima dana hibah penelitian diantaranya dari Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyararakat (DRPM), program pendanaan kemitraan penelitian pertamina, dan penelitian BLU Unsoed. Saat ini beliau aktif menjadi anggota Asia Pasific Pharmacist Associations, reviewer International Journal of Pharmaceutical Research (IJPR), dan pengelola Acta Pharmaciae Indonesia: Acta Pharm Indo.