Kepakaran Image Processing untuk Membantu Bidang Kesehatan
Dikukuhkan sebagai guru besar pertama Jurusan Teknik Elektro Unsoed pada 18 Desember 2019, Prof. Dr. Eng. Retno Supriyanti, S.T., M.T. memiliki latar belakang pendidikan sarjana (S.T) dan magister (M.T) teknik di Universitas Gadjah Mada dan meraih gelar doktornya (Dr.Eng) di Nara Institute of Science and Technology, Japan. Beliau sudah menjadi dosen di Jurusan Teknik Elektro di Unsoed sejak tahun 2000 bahkan sebelum berdirinya fakultas teknik, yang dulunya hanya berbentuk Program Sarjana Teknik (PST). Selain menjabat sebagai dosen, beliau juga merupakan seorang Koordinator Sentra Layanan HKI Unsoed.
Prof. Dr. Eng. Retno Supriyanti, S.T., M.T. telah melakukan berbagai penelitian yang sebagian besar fokus risetnya adalah bidang image processing, khususnya pengembangan teknologi pendukung diagnosis kesehatan, khususnya di daerah layanan rural. Dalam orasi ilmiahnya, beliau menyampaikan topik mengenai teknik pengolahan citra digital dalam pengambangan peralatan pendukung diagnosis untuk meningkatakan layanan kesehatan masyarakat di negara berkembang.
Teknologi tersebut diciptakan guna menghasilkan foto/citra agar didapat hasil yang jelas untuk mendiagnosis daerah yang mengandung penyakit. Walaupun beliau merupakan orang teknik namun beliau tertarik untuk dapat membantu teknologi di bidang kesehatan. Beliau mengungkapkan, bahwa peralatan/teknologi di daerah rural tidak memiliki resolusi yang bagus terutama dalam menghasilkan citra/foto sehingga beliau berinovasi untuk mengembangkan teknologi tersebut. Fokus tersebut juga sejalan dengan visi misi Unsoed terkait sustainable rural development.
Prof. Dr. Eng. Retno Supriyanti, S.T., M.T. memiliki segudang prestasi. Beberapa diantarannya adalah beliau pernah mendapat grant penelitian Sandiego California (2008), terpilih sebagai Best Paper di Praha (2017), menjadi Finalis Riset Farma Riset Teknologi Kalbe (2010), tergolong dalam 40 Peneliti Muda Indonesia-Amerika (Kavli Frontier of Science Indonesia-USA, 2013), menjadi salah satu Junior Scientist pada Kerjasama Indonesia-Netherland (2014), dan meraih Award Konika Minolta Imaging, Japan (pemanfaatan kamera digital, 2009). Sementara pendidikan doktornya dibiayai oleh beasiswa Mobuka Gakoso Japan. Selain itu, beliau juga sempat masuk dalam beberapa majalah/media di Indonesia salah satunya sebagai Kartini Indonesia dalam bidang iptek di Majalah Kartini (2012) dan Sosok Inspiratif Anak Bangsa pada Media Indonesia (2012).
Selain mendapatkan berbagai macam penghargaan/award, sebanyak 27 riset ataupun penelitian beliau juga lolos HKI maupun hak paten. Beberapa topik riset tersebut diantaranya adalah deteksi dini katarak (metode dan device) sebagai pemegang Hak NAIS (paten Internasional Jepang, 2009), HKI atas riset sel darah putih (Pos Daya), HKI atas riset alzhaimer, dan HKI atas riset USG kandungan. Prof. Dr. Eng. Retno Supriyanti, S.T., M.T. yang merupakan seorang scientist dan professor dengan segudang prestasinya mendapatkan amanah untuk menjadi reviewer pada beberapa lembaga pemerintah seperti penelitian LPDP (proposal) (2013 – sekarang), Kemenristekdikti (2018 – sekarang), dan Unsoed (2011 – sekarang).