Biodiversitas tropis dan bioprospeksi, Profil Peneliti

Prof. Dr. Ir. Ismoyowati, S.Pt., M.P., IPU

Kembangkan Unggas Lokal untuk Ketahanan Pangan Nasional

Prof. Dr. Ir. Ismoyowati, S.Pt., M.P., IPU lahir di Klaten pada Juli 1969. Menyelesaikan program S1 Produksi Ternak di Universitas Jenderal Soedirman, program S2 Ilmu Ternak di Universitas Gadjah Mada, beliau melanjutkan pendidikan program S3 Ilmu Ternak di Universitas Gadjah Mada.

Sejak tahun 1996 Prof. Prof. Dr. Ir. Ismoyowati, S.Pt., M.P., IPU telah menjadi dosen tetap di Universitas Jenderal Soedirman. Selama 27 tahun mengabdi di Unsoed beliau mengambil fokus riset tentang peningkatan genetik unggas lokal indigenous yaitu itik lokal dan ayam lokal. Beberapa penelitian terbaru beliau diantaranya: “The effect of dietary safflower oil (Carthamus tinctorius. L) and inositol supplementation on biochemical profile of blood of female sentul chickens”, “Date extract supplementation in ringer lactate-egg yolk extender on post-thawing quality of pelung chicken spermatozoa”, “Egg production, egg quality, and fatty acid profile of indonesian local ducks fed with turmeric”, dan “Developing Strategy to Reduce the Mortality of Native Chicken using Qualitative Modeling”.

Menurut Prof. Ismoyowati, peningkatan mutu genetik diperlukan sebagai peningkat performa unggas lokal baik untuk produksi daging maupun produksi telur. Saat ini Prof. Ismoyowati sedang membentuk galur bernama Ayam Unsoed-1, yaitu persilangan antara ayam kampung dan ayam kedu. Keunggulan dari galur tersebut adalah memiliki imunitas yang baik terhadap virus AI (Avian Influenza) dan ND (Newcastle Disease). Galur murni ayam kampung memiliki produksi telur  yang lebih tinggi dibandingkan ayam kedu. Sedangkan ayam kedu memiliki bobot telur yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan ayam kampung. AI dan ND merupakan penyakit viral pada unggas yang mengakibatkan penurunan produksi dan daya retas telur.

“Kontribusi produk daging dan telur di Indonesia sebagian besar berasal dari unggas, tetapi sekitar 70-80%-nya kita masih mengimpor bibit unggas dari luar negeri. Peran unggas lokal sangat sedikit sekali. Kita mencoba mengembangkan unggas lokal untuk meningkatkan populasi dalam rangka meningkatkan kontribusi produksi daging dan telur unggas,” ungkap beliau.  

Dalam orasi ilmiahnya pada saat dikukuhkan menjadi guru besar, beliau mengangkat tema keragaman genetik itik lokal di Indonesia dan kontribusinya terhadap ketahanan pangan lokal. Prof. Ismoyowati banyak menerima dana hibah penelitian diantaranya dari Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyararakat (DRPM) dan penelitian BLU Unsoed. Saat ini beliau aktif mengelola Jurnal Buletin Peternakan, Jurnal Agripet, dan Jurnal Peternakan Tropika.