Berita

Seminar dan Workshop Nasional Fuel Your Potential #FYP Dorong Civitas Akademika Jadi Komunikator Sains di Era Digital

[unsoed.ac.id, Sen, 08/12/2025] Seminar dan Workshop Nasional Fuel Your Potential (#FYP) bertajuk “Civitas Akademika sebagai Agen Komunikator Sains di Era Digital” diselenggarakan pada Kamis, 4 Desember 2025, bertempat di Gedung Sabuga Institut Teknologi Bandung (ITB). Kegiatan ini menjadi ruang kolaborasi strategis antara dunia akademik, pemerintah, dan platform digital dalam memperkuat peran civitas akademika sebagai komunikator sains di ruang publik digital.

Acara ini dihadiri oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI Prof. Brian Yulianto, S.T., M.Eng., Ph.D., Direktur Jenderal Sains dan Teknologi Prof. Ahmad Najib Burhani, M.A., Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Saintek Prof. Dr. Eng. Yudi Darma, S.Si., M.Si., Kepala Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah TikTok Indonesia Hilmi Adrianto, serta Executive Director TikTok Indonesia Stephanie Susilo. Turut hadir Rektor ITB, Kepala LLDikti Wilayah IV, para narasumber, kreator, dan influencer, Peserta kegiatan berasal dari kalangan dosen, tim humas, dan mahasiswa perguruan tinggi negeri maupun swasta dari seluruh Indonesia.

Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah TikTok Indonesia, Hilmi Adrianto. Dalam sambutannya, Hilmi menekankan bahwa kolaborasi antara akademisi dan platform digital merupakan langkah penting untuk memperluas jangkauan literasi sains dan teknologi di masyarakat.

“TikTok melihat civitas akademika sebagai mitra strategis dalam membangun ekosistem edukasi digital. Melalui kolaborasi ini, sains dan teknologi dapat disampaikan secara lebih kontekstual, inklusif, dan relevan dengan generasi digital saat ini,” ujar Hilmi Adrianto.

Keynote Speech 1: Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi

Keynote Speech pertama disampaikan oleh Direktur Jenderal Sains dan Teknologi Prof. Ahmad Najib Burhani, M.A., mewakili Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI. Ia menguraikan arah kebijakan transformasi pendidikan tinggi di era digital serta peran strategis akademisi dalam membangun literasi sains dan teknologi.

Prof. Najib menegaskan bahwa dunia akademik perlu semakin terbuka terhadap media sosial sebagai ruang baru pembelajaran dan komunikasi. Akademisi didorong untuk berkolaborasi dan meningkatkan engagement dengan masyarakat agar sains menjadi bagian dari budaya publik. Ia juga menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi, ruang kuliah virtual, kecerdasan artifisial, serta fitur-fitur digital seperti STEM di TikTok dalam mendukung pembelajaran dan diseminasi riset, yang pada gilirannya juga berkontribusi apada penguatan ekonomi lokal.

Keynote Speech 2: Media Sosial sebagai Kanal Diseminasi Sains

Keynote Speech kedua bertajuk “Potensi Media Sosial sebagai Kanal Diseminasi Sains dan Teknologi” disampaikan oleh Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Saintek Prof. Dr. Eng. Yudi Darma, S.Si., M.Si.

Dalam sambutannya, Prof. Yudi menyampaikan harapan besar terhadap kehadiran mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi sebagai pengingat akan antusiasme dan energi muda dalam komunikasi sains. Ia menekankan agar tidak menjadikan dunia akademik dan platform digital sebagai sekat yang kaku.

“Gawai bukan sekadar alat komunikasi, tetapi ruang baru pertemuan antara pendidik dan publik. Bukan sekadar memindahkan kelas ke perangkat digital, namun bagaimana sains tampil secara menarik, inklusif, dan berdampak,” ujarnya.

Ia berharap kegiatan ini melahirkan konten-konten edukatif yang mungkin tidak selalu viral, namun menjadi ruang lahirnya komunikator sains baru yang membanjiri linimasa dengan narasi ilmu pengetahuan yang kredibel.

Diskusi Panel: Akademisi dan Kreator dalam Edukasi Digital

Sesi Panel Discussion bertema “Peran Akademisi dan Kreator dalam Edukasi Digital” menghadirkan Aulia Nastiti, Ph.D. (Dosen Universitas Indonesia), Prof. Dr. Yasraf Amir Piliang, M.A. (Dosen ITB), dan Virginia Sucipto (Head of Creator Operations Indonesia), dengan moderator Dr. Ira Mirawati (Dosen Universitas Padjadjaran).

Diskusi menyoroti pentingnya kolaborasi antara akademisi dan kreator konten untuk menjembatani bahasa ilmiah dengan karakter audiens digital yang cepat dan visual. Para panelis sepakat bahwa sinergi lintas peran penting agar edukasi digital tetap akurat, menarik, dan berkelanjutan.

Sesi Inspiratif: Membangun Pengaruh Positif

Sesi berbagi inspiratif bertajuk “Membangun Pengaruh Positif melalui Media Sosial” menghadirkan Stephanie Susilo (Executive Director TikTok Indonesia), Imam Santosa (Dosen dan Influencer), serta Richard Silalahi (@inisikiboo), Pemenang TikTok Awards STEM Influencer, dengan moderator Novalia Hartono dari TikTok Indonesia.

Stephanie Susilo menekankan bahwa pembelajaran tidak lagi terbatas di ruang kelas.

“Kreatif, cerdas, dan berdampak menjadi kunci pembelajaran di era digital. Platform digital dapat membantu membangun identitas diri, membuka peluang pengembangan diri, hingga mengemas riset menjadi konten sains yang dapat diakses secara lebih inklusif,” ujarnya.

Workshop Interaktif STEM

Acara ditutup dengan Workshop Interaktif STEM bertema “Membuat Konten Edukatif Berbasis Sains dan Teknologi” dan materi “Strategi Konten Edukatif di TikTok”. Workshop dipandu oleh Tim TikTok Indonesia dari divisi Content Strategist dan Creator Management, bersama Jerome Polin (Mega Creator TikTok Indonesia).

Workshop ini membekali peserta dengan keterampilan praktis dalam merancang konten edukasi sains yang komunikatif, kredibel, dan sesuai dengan karakter platform digital.

Melalui Seminar dan Workshop Nasional Fuel Your Potential #FYP, diharapkan civitas akademika semakin siap menjadi agen komunikasi sains yang mampu membangun budaya sains publik dan memperkuat dampak pendidikan tinggi di era digital.

#serunyabelajarITB #FYP #SEMESTA #DirjenSaintek #FuelYourPotential