[unsoed.ac.id, Jum, 19/9/2025] Program Studi Teknik Elektro Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) bersama Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (HMTE) kembali menggelar Kuliah Umum Seri ke-2 dengan tema “Peran Engineer dalam Transisi Menuju Energi Bersih Berkelanjutan”, Selasa (16/9). Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari kalangan industri, pemerintah, hingga lembaga riset untuk memberikan wawasan tentang peran insinyur dalam mendukung transisi energi menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan.
Acara resmi dibuka oleh Dr. Ir. Nurul Hidayat, S.Pt., M.Kom., selaku Wakil Dekan III Fakultas Teknik UNSOED. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa perubahan iklim dan keterbatasan energi fosil menjadi tantangan besar bagi dunia, termasuk Indonesia.
“Kehadiran para narasumber hari ini adalah kesempatan emas bagi mahasiswa untuk menimba ilmu langsung dari praktisi. Saya berharap mahasiswa aktif bertanya dan menjadikan kuliah umum ini sebagai bekal berharga untuk berkontribusi dalam pembangunan energi berkelanjutan,” jelasnya.
Kuliah umum ini menghadirkan tiga pembicara utama. Eko Sudarmawan, tim bimbingan teknis konservasi energi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), mengulas tantangan Indonesia dalam mencapai target Net Zero Emission 2060. Menurutnya, keterbatasan infrastruktur, kebutuhan investasi besar, serta riset berkelanjutan di bidang teknologi hijau menjadi kunci sukses transisi energi.
Unggung Widhiantoro, Chief Operating Officer IREEM sekaligus pakar energi terbarukan, menekankan peran sentral insinyur dalam menghadirkan solusi inovatif.
“Engineer memiliki tanggung jawab besar untuk menciptakan solusi yang tidak hanya inovatif tetapi juga ramah lingkungan. Transisi energi membutuhkan keahlian lintas disiplin, mulai dari desain tenaga surya, pengembangan turbin angin, hingga pengelolaan jaringan listrik cerdas berbasis digital,” paparnya.
Sementara itu, I Wayan Arimbawa, Senior Manager PLN Indonesia Power Adipala PGU, melengkapi diskusi dengan membahas potensi energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia dan peran pembangkit listrik dalam mendukung transisi menuju energi bersih. Ia menegaskan bahwa transformasi energi tidak dapat dilepaskan dari keterlibatan seluruh pihak, termasuk perguruan tinggi.
Selain penyampaian materi, sesi diskusi interaktif menjadi bagian menarik dalam kegiatan ini. Mahasiswa aktif mengajukan pertanyaan seputar prospek karir di bidang energi terbarukan, keterlibatan riset kampus dalam mendukung kebijakan pemerintah, hingga peran lulusan teknik dalam transformasi energi global.
Sebagai penutup, ketiga narasumber memberikan pesan inspiratif kepada peserta. Unggung mengajak mahasiswa untuk mulai membangun portofolio sejak dini dan berani memimpin perubahan. Wayan menekankan bahwa mahasiswa UNSOED harus menjadi pelopor energi terbarukan demi terwujudnya Indonesia Emas 2045. Sementara itu, Eko mengingatkan pentingnya kebiasaan hemat energi dengan pesan singkat, “Gunakan listrik dengan cermat, agar energi jadi hemat.”
Kuliah umum ini tidak hanya memperkaya wawasan mahasiswa mengenai isu energi global, tetapi juga memperkuat keterhubungan antara dunia akademik dengan praktik industri. Diharapkan lulusan Teknik Elektro UNSOED dapat berperan aktif sebagai agen perubahan dalam mendukung transisi energi bersih dan berkelanjutan di Indonesia. (YR)
#unsoed1963 #merdekamajumendunia