[unsoed.ac.id, Rab, 6/11/24] Anggota Muda Cakar Karang Unit Pandu Lingkungan Mahasiswa Pencinta Alam (UPL MPA) Unsoed melaksanakan operasional pengembaraan pengembaraan Pemanjatan Tebing Tebing Parang Tower III, Purwakarta, Jawa Barat.
Kegiatan dilaksanakan mulai tanggal 26 Oktober – 4 November 2024, yang diikuti oleh empat orang Anggota Muda yaitu Ali Sabab Izzul Abi, Achmad Muchlisin, Fahriel Fernandes Mafu, dan Nadia Naurotul Ahadiyah, serta ditemani oleh dua orang pendamping dari Anggota Biasa yaitu Sabrina Abeallya Afthoni (NRP.UPL-2021473/CE) dan Wahyu Fajar Subekti (NRP.UPL-2023503/EK).
Sabrina selaku pendamping mengatakan masa pengembaraan merupakan masa penerapan kemampuan Anggota Muda (AM) dalam manajemen suatu kegiatan dengan kriteria tertentu. “Operasional pengembaraan adalah tahap terakhir sebagai AM dalam persiapan, pemantapan, penambahan skill, dan pengaplikasian materi yang telah didapat dalam melaksanakan kegiatan dengan kriteria sesuai Kurikulum dan Petunjuk Pelaksana Diklat dan standar manajemen yang baik,” jelasnya.
Selama kegiatan pengembaraan, Tim Panjat Tebing telah melaksanakan 9 metodologi sesuai rencana operasional yang telah dibuat yaitu manajemen perjalanan, pengenalan medan, bagian-bagian tebing, pemahaman peralatan, pengetahuan tingkat kesulitan medan pemanjatan (grade), sistem dan metode pemanjatan, transferring, Single Rope Technique (SRT), dan pemetaan jalur.
Tebing Parang berada di Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Secara geografis Tebing Parang berada di titik koordinat 6° 35’12” LS – 107° 20’56” BT. Karakteristik dari batuan Tebing Parang yaitu batuan andesit tua dan berkapur dengan tekstur yang kasar dan tidak licin.
Tebing ini dibagi menjadi tiga tower yaitu Tower I yang berada di sebelah selatan, Tower II yang terapit berada di bagian tengah, dan Tower III yang berada di sebelah utara. Masing-masing tebing memiliki ketinggian jalur pemanjatan dan top tebing yang berbeda-beda.
Pada Tower III terdapat 3 jalur pemanjatan yang titik start-nya cukup berjauhan, dua jalur diantaranya buatan organisasi IBEX yang dinamakan jalur merah dibuat pada tahun 2022 lalu dan satu jalur lainnya merupakan jalur lama yang sebelumnya pernah dipanjat oleh angkatan Anagata Naraya pada tahun 2019.
Jalur ini memiliki total ketinggian jalur pemanjatan ±350 meter dari dasar tebing dan memiliki 9 pitch (terasan) untuk menuju top tebing. Berdasarkan para pembuat dan pemanjat jalur sebelumnya, Tebing Parang Tower III memiliki grade berkisar 5a+–6c atau 5.8–5.10 (grade YDS), yaitu moderate to expert level (tingkat sedang hingga ahli), karena terdapat overhangs, lebih sedikit pijakan kaki, dan jarak antar pegangan cukup jauh.
Tim juga melakukan salah satu pengabdian pada Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu bakti pendidikan dan lingkungan yang bertema “Pola Hidup Bersih; Kebersihan Diri dan Lingkungan”. Tim menerapkan tentang kepedulian akan lingkungan sekitar dengan dapat membedakan sampah organik dan anorganik, kemudian tata cara mencuci tangan yang benar dan bersih kepada siswa/i MI Swasta Nurul Azhar Tegalwaru.
#unsoedmajuterus
#merdekamajumendunia