[unsoed.ac.id, Sab, 28/12/24] Tim Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) yang diketuai oleh Eko Setiyono, melaksanakan program Pengabdian Kepada Masyarakat pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Makmur Berkah Desa Kutasari ubah sampah organik menjadi pakan ikan. Program ini didanai oleh Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat [DRTPM] Kementerian Kebudayaan, Pendidikan, Riset dan Teknologi melalui skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat dengan ruang lingkup Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat tahun 2024.
KWT Makmur Berkah Desa Kutasari merupakan kelompok komunitas yang bergerak dalam bidang budidaya tanaman sayur dan budidaya ikan. Selama ini budidaya ikan dilakukan dengan sistem tradisional dengan pemberian pakan seadanya, misal rumput dan sisa sampah dapur. Hal tersebut dikarenakan harga pellet yang cukup mahal. Disisi lain desa memiliki potensi sampah organik rumah tangga yang belum diolah.
Eko mengatakan, kegiatan ini dimulai dari bulan dari bulan Mei sampai dengan bulan Desember 2024 dengan mengenalkan alih teknologi pengelolaan limbah bahan organik rumah tangga untuk menjadi alternatif pakan ikan tinggi protein. KWT melalui kegiatan tersebut mampu mengolah bahan organik menjadi media hidup untuk larva/maggot lalat tentara hitam/black soldier fly. “
”Larva lalat tersebut memiliki kemampuan menguraikan sampah organik dengan cepat, dan larva yang dikenal sebagai maggot dapat dipanen pada umur empat belas hari setelah menetas. Maggot yang sudah dipanen kemudian dikeringkan dengan cara dijemur dan setelah kering dijadikan sebagai tepung. Tepung inilah yang digunakan oleh KWT Makmur berkah untuk bahan baku penganti tepung ikan dan dimanfaatkan untuk pembuatan pakan ikan,” jelas Eko.
Hasil uji kandungan nutrisi tepung maggot, diperoleh kadar protein kasar berkisar 45-52 persen. Kandungan ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan pakan pellet ikan. Kegiatan tambahan yang diberikan yaitu keterampilan membuat formulasi pakan dan mencetak pakan pellet dengan alat cetak pellet. Aktivitas lain yang dilakukan oleh KWT Makmur berkah adalah mengelola sampah organik dan kasgot untuk media tanam sayur-sayuran. Melalui kegiatan ini KWT Makmur Berkah telah melakukan penataan organisasi dalam memanejemen budidaya maggot berkelanjutan dan pemanfaatannya untuk pakan ikan.
Aplikasi pakan ikan berbasis maggot yang merupakan sampah organik untuk ikan nila dan lele yang dicobakan mampu meningkatkan pertumbuhan ikan sehingga dapat dipanen setelah 3 bulan pemeliharaan. KWT yang semula panen ikan setahun sekali maka dengan kegiatan pengabdian ini mampu melakukan panen per tiga bulan. ”Secara menyeluruh kegiatan pengabdian masyarakat mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam hal budidaya maggot dan mengolahnya menjadi pakan ikan berbasis pellet serta digunakan sebagai pakan alternatif ikan tinggi protein,” kata Eko.
#unsoed #merdekamajumendunia