[unsoed.ac.id, Sen, 6/10/25] Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) Universitas Jenderal Soedirman resmi meluncurkan produk inovatif bertajuk “Maggenzim”, yaitu pakan ayam broiler berbasis probiotik alami (fitobiotik) yang diklaim mampu menyehatkan pencernaan dan mempercepat pertumbuhan ayam, serta menekan emisi gas rumah kaca.
Ketua Maggenzim, Muhammad Nugrahhadi (Informatika 2023), menjelaskan bahwa ide ini lahir dari keresahan terhadap tingginya kasus penyakit pernapasan pada ayam akibat kualitas udara kandang yang buruk. Selain berdampak langsung pada kesehatan ternak, kondisi tersebut juga berkaitan dengan masalah yang lebih luas, yakni sektor peternakan yang menjadi salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar.
“Banyak peternak yang menghadapi masalah penyakit Chronic Respiratory Disease (CRD) yang salah satu penyebabnya berasal dari feses ayam dengan kadar amonia dan metana yang tinggi terperangkap dalam kandang. Kami menghadirkan pakan Maggenzim yang diformulasikan dengan fitobiotik alami untuk membantu pencernaan, sekaligus mengurangi emisi gas penyebab masalah pernapasan tersebut,” ujar Nugrahhadi.
Salah seorang peternak ayam broiler, Wildan dari Bosmuda Farm, Kembaran, Banyumas, membenarkan persoalan ini. Menurutnya, meskipun ia rutin memberikan probiotik tambahan, ayamnya masih kerap terkena penyakit pernapasan. “Kalau ada pakan yang sekaligus bisa memperkuat daya tahan ayam dan mengurangi bau amonia, tentu sangat membantu peternak seperti kami,” ungkapnya.
Selain inovasi pakan, tim Maggenzim juga memperkenalkan Smart Detector berbasis Internet of Things (IoT). Alat ini memungkinkan peternak memantau kondisi lingkungan kandang seperti suhu, kelembapan, hingga kualitas udara melalui WhatsApp.
Berdasarkan survei daring terhadap peternak di Banyumas, 80 persen mengaku belum mengetahui cara memantau kondisi lingkungan kandang secara efektif, padahal kesehatan ayam sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
“Dengan Smart Detector, peternak tidak hanya mendapatkan pakan sehat, tapi juga teknologi pemantauan kandang yang praktis dan murah. Kombinasi keduanya kami harap bisa meningkatkan produktivitas ayam sekaligus menjaga kesehatan lingkungan kandang” tambah Arga selaku direktur teknologi Maggenzim.
Produk ini dikembangkan oleh tim lintas disiplin Universitas Jenderal Soedirman yang terdiri dari Qonitah Hauna Nugroho (Peternakan 2022), Muchammad Bagas Rochim (Agroteknologi 2023), Arga Aryanta Indrafata (Informatika 2023), dan Sofyan Herlambang (Agroteknologi 2023), dengan dosen pendamping Indah Setiawati, S.P., M.P.
Tim berharap Maggenzim dapat berkontribusi nyata terhadap program Makan Bergizi Gratis pemerintah, sekaligus memperkuat ketahanan pangan Indonesia melalui pemenuhan pakan ayam broiler yang sehat dan berkualitas. “Kami ingin menunjukkan bahwa inovasi mahasiswa bisa menjawab masalah nyata di lapangan mulai dari kesehatan dan kualitas ayam, kesejahteraan peternak, hingga isu lingkungan global” ujar Nugrahhadi.
#unsoed #unsoedberdampak