Berita

Tingkatkan Kapasitas Analis, UNSOED Gelar Workshop Uji Halal dengan Teknologi qPCR dan PCR Konvensional

[unsoed.ac.id, Jum, 05/12/2025] Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, terus memperkuat implementasi Jaminan Produk Halal (JPH) sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014. Regulasi tersebut menegaskan bahwa seluruh produk yang beredar wajib memiliki sertifikasi halal, menjadikan halal tidak hanya sebagai aspek keagamaan, tetapi juga standar kualitas, keamanan, dan daya saing industri nasional maupun global.

Pelaksanaan JPH yang efektif membutuhkan ekosistem yang kuat, termasuk ketersediaan sumber daya manusia yang kompeten dalam pengujian dan analisis laboratorium.

Sebagai langkah strategis mendukung kebutuhan tersebut, UPA Laboratorium Terpadu Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) bekerja sama dengan PT Nutrilab Pratama menyelenggarakan Workshop Uji Halal dengan Metode qPCR dan Konvensional PCR pada 25–26 November 2025.

Kepala UPA Laboratorium Terpadu, Ari Asnani, S.Si., M.Sc., Ph.D., menegaskan bahwa kegiatan ini digelar untuk menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik, sekaligus meningkatkan kompetensi teknis analis laboratorium UNSOED.

“Workshop ini kami rancang untuk memperkenalkan instrumentasi analitis canggih, memperkuat kemampuan praktis, dan meningkatkan kesiapan SDM dalam mendukung pengujian halal sebagai bagian dari penguatan ekosistem JPH nasional,” ujarnya.

Workshop diikuti analis dari Fakultas Biologi, Kedokteran, MIPA, serta Fakultas Perikanan dan Kelautan. Mahasiswa Fabio yang memiliki pengalaman magang di LPPOM MUI juga turut berpartisipasi. Ketua Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) LPPM Unsoed, Dr. Puji Lestari, S.Si., M.Si., hadir memberikan dukungan dan apresiasi terhadap penyelenggaraan kegiatan ini.

Kegiatan diawali penyampaian materi oleh Donny Suherman, S.Si., M.Si. dari PT Nutrilab Pratama, dilanjutkan praktik laboratorium (hands-on) di Laboratorium Biologi Molekular dan Laboratorium Mikrobiologi UPA Laboratorium Terpadu Unsoed.

Selama dua hari, peserta mempelajari sekaligus mempraktikkan:

  • ekstraksi DNA,
  • kuantifikasi DNA hasil ekstraksi,
  • amplifikasi DNA,
  • elektroforesis DNA hasil amplifikasi.

Sampel yang digunakan meliputi daging babi, olahan babi, dan daging sapi. Proses ekstraksi menggunakan Purelink Genomic DNA Mini Kit (Spin Column method), sementara kuantifikasi dilakukan menggunakan Qubit 4 Fluorometer.

Pada hari kedua, peserta melakukan amplifikasi DNA dengan dua metode, yakni konvensional PCR (Thermal Cycler) dan real-time qPCR menggunakan LightCycler Pro dengan RealQ Plus 2x Master Mix Green (metode SYBR Green). DNA hasil amplifikasi metode Thermal PCR kemudian dianalisis melalui elektroforesis menggunakan E-Gel Agarose Gels with SYBR Safe DNA Gel Stain.

Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi hasil amplifikasi DNA dari kedua metode, membahas efektivitas penggunaan PCR konvensional maupun qPCR dalam mendeteksi DNA sebagai dasar pengujian halal.

Pada penutupan workshop, Ari Asnani berharap pelatihan intensif selama dua hari ini semakin memperkuat kapasitas analis laboratorium UNSOED dalam mendukung uji halal berbasis sains dan teknologi.

“Ketelitian dan validitas tinggi diperlukan dalam pengujian sampel pangan. Dengan peningkatan kompetensi ini, kami berharap Unsoed dapat berkontribusi lebih besar dalam memastikan kehalalan produk di Indonesia,” ungkapnya.

#unsoed1963#merdekamajumendunia