[unsoed.ac.id, Rab, 26/06/24] Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), dan Komando Rayon Militer/Korem 071/Wijayakusuma memantapkan sinergitas dalam membangun dan menjaga ketahanan pangan yang telah terjalin sejak tahun 2022. Bertempat di Markas Korem 071/Wijayakusuma, Senin (24/06/2024) Prof. Ir. Totok Agung Dwi Haryanto, M.,P., Ph.D. bersama anggota tim pemulia dan peneliti terapan menyerahkan benih bersertifikat Inpago Unsoed Protani sejumlah 525kg, kepada Komandan Korem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf. Jamaludin S.IP.
Benih varietas unggul Inpago Unsoed Protani yang toleran kekeringan, berdaya hasil tinggi dan berkandungan protein tinggi ini selanjutnya akan didistribusikan ke sembilan komando distrik militer/kodim di wilayah teritorial Korem 071/Wijayakusuma. Wilayah tersebut yaitu Kodim Banyumas, Purbalingga, Cilacap, Banjarnegara, Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan dan Batang sebagai kontribusi dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan wilayah setempat.
Penanaman di sembilan distrik militer ini akan dikawal bersama antara akademisi dalam hal ini tim peneliti  Unsoed, Korem 071/Wijayakusuma, serta dinas terkait di masing-masing pemerintah daerah
Pakar pertanian Fakultas Pertanian Unsoed Prof. Totok Agung Dwi Haryanto menyampaikan bahwa varietas unggul padi protein tinggi Inpago Unsoed Protani yang kemudian dikenal sebagai padi Protani, memiliki keunggulan di antaranya dapat ditanam di lahan kering maupun di sawah yang terbatas airnya. Selain itu varietas ini juga mempunyai daya hasil dan kandungan protein pada beras yang lebih tinggi (9 – 13%) dari varietas lainnya (sekitar 7%), sehingga diharapkan tidak hanya memberikan suplai karbohidrat dan tidak hanya mengenyangkan, juga memberikan suplai gizi penting lainnya, yaitu protein.
“Protani juga memiliki beragam keunggulan, antara lain daya hasil tinggi karena mencapai lebih dari 9 ton GKG per hektare, tanaman pendek, tahan rebah, tahan terhadap penyakit blas ras 101, serta agak tahan terhadap blas ras 041, 023, dan 073. Selain kandungan protein tinggi, nasi Protani bertekstur pulen, dan berkandungan zat gizi penting lainnya berupa Zink (Zn) sebesar 27ppm,†jelas Prof. Totok.
Lebih lanjut Prof. Totok menyampaikan, padi protein tinggi Inpago Unsoed Protani dirakit selama 10 tahun dan telah diuji di 16 lokasi di wilayah Indonesia hingga dilepas Menteri Pertanian untuk dapat dimanfaatkan masyarakat. Pengembangan padi protein tinggi ini di wilayah teritorial Korem 071/Wijayakusuma diharapkan mempercepat diseminasi ke masyarakat, dan memperluas kebermanfaatan inovasi teknologi Unsoed dalam mendukung ketahanan pangan dan pencegahan stunting.
Sementara itu, Komandan Korem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf. Jamaludin S.IP. menyambut baik upaya kolaboratif bersama Unsoed yang kembali dikuatkan di tahun ini. Hal ini merupakan bagian dari suatu kerja sama besar pentahelix yang terdiri atas akademisi, bisnis, manajemen, media, pemerintah, dan komunitas dalam hal ini kelompok masyarakat.
“Penggunaan varietas unggul toleran kekeringan dan berkandungan protein tinggi yang dihasilkan tim pemulia padi Unsoed ini akan memperkuat upaya yang dilakukan Korem 071/Wijayakusuma untuk menghadapi kekeringan hingga September nanti dengan penyediaan pompa air bagi kelompok tani yang membutuhkan,†ujar Kolonel Inf. Jamaludin.ÂÂ
Sinergi akademisi, TNI serta pemerintah melalui pengembangan Inpago Unsoed Protani diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan khususnya menghadapi dampak perubahan iklim global sekaligus mendukung pemenuhan gizi masyarakat termasuk pencegahan stunting.