Berita

Unsoed dan Dinas ESDM Kembangkan Energi Alternatif Gas Rawa untuk Wujudkan Desa Mandiri Energi

[unsoed.ac.id, Jum, 24/10/25] Menyikapi semakin menipisnya cadangan energi fosil dan dampak lingkungan yang ditimbulkannya, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah bersama Program Studi Teknik Geologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) berkolaborasi mengembangkan energi alternatif berbasis gas rawa (biogenic shallow gas). Upaya ini menjadi langkah konkret dalam mendukung ketahanan energi nasional serta mendorong kemandirian energi desa di wilayah Jawa Tengah.

Yohanes Pambudi Hadi, ST., M.Si. dari Dinas ESDM Banjarnegara menjelaskan, pemerintah terus memperkuat kebijakan konservasi dan diversifikasi energi melalui pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT). “Pemerintah menargetkan bauran energi nasional dari sektor EBT sebesar 23% pada tahun 2025 dan meningkat menjadi 31% pada tahun 2050. Jawa Tengah sendiri menargetkan capaian 21,32% di tahun 2025 dan 28,82% di tahun 2050 sebagaimana tertuang dalam RENSTRA 2024–2026 Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah,” terangnya.

Melalui kegiatan riset bersama Teknik Geologi Unsoed, Dinas ESDM berupaya mengoptimalkan potensi energi alternatif gas rawa sebagai sumber energi lokal yang berkelanjutan. “Kolaborasi ini juga membuka peluang bagi mahasiswa dan dosen untuk melakukan penelitian terapan yang berdampak langsung bagi masyarakat, khususnya dalam memperkuat ketahanan energi di wilayah Banjarnegara,” tambah Yohanes.

Dr. Ir. Indra Permanajati, ST., MT. dari Teknik Geologi Unsoed mengungkapkan bahwa salah satu daerah potensial pengembangan energi alternatif gas rawa berada di Desa Bantar, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara. “Gas rawa yang terbentuk secara alami di lingkungan rawa dan lahan basah merupakan hasil dekomposisi bakteri anaerobik terhadap bahan organik terendam air. Gas ini mengandung metana (CH₄) dan tergolong ramah lingkungan, sehingga dapat menjadi pengganti LPG bagi masyarakat,” jelasnya.

Indra menambahkan, potensi gas rawa di Jawa Tengah mencapai sekitar 14,47 juta SCF (Standard Cubic Feet), dengan 1,63 juta SCF di antaranya berada di wilayah Banjarnegara. Pemanfaatannya diharapkan tidak hanya untuk kebutuhan rumah tangga, tetapi juga untuk berbagai sektor seperti penerangan jalan desa, pengeringan hasil pertanian (misalnya kapulaga), serta penggerak mesin pompa air irigasi.

Sebagai bentuk implementasi nyata, Cabang Dinas ESDM Wilayah Serayu Tengah melaksanakan Pilot Project Penerangan Jalan Desa berbasis Energi Gas Rawa di Desa Bantar, Kecamatan Wanayasa. Inovasi ini menjadi langkah awal menuju Desa Mandiri Energi, sekaligus sarana edukasi bagi masyarakat mengenai pengelolaan dan pemanfaatan energi alternatif yang ramah lingkungan.

“Melalui pengembangan gas rawa, masyarakat dapat memperoleh sumber energi terjangkau, mengurangi ketergantungan terhadap LPG berbasis fosil, serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi,” ujar Indra menegaskan.

Kolaborasi antara Dinas ESDM dan Unsoed ini menjadi wujud sinergi antara dunia akademik dan pemerintah dalam mendukung transisi energi bersih, ekonomi sirkular, serta kemandirian energi desa di Jawa Tengah.

#unsoed1963#merdekamajumendunia